- Mengenal Abah Aos, Ulama Kharismatik Dari Tanah Pasundan Dan Ajarannya, dikutip ulang oleh Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I., da'i Kamtibmas Rohbintal Polsek Koramil Leuwigoong Polres Kodim Garut, Ketua MUI desa Margacinta, Pimpinan Majelis Taklim Sunan Mataram Kp Cikukuk, Dewan Penasehat Rohani Penajournalis.com ( 06/08/2022).
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang. Nama Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat dia meninggal, kabar wafatnya dia sampai pada seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi dia sampai ingin membawa jenazah dia ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian dia. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya. Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad. SILSILAH KETURUNAN SUNAN BONANG Silsilah yang menghubungkan Sunan Bonang dan Nabi Muhammad Sunan Bonang Makdum Ibrahim bin Sunan Ampel Raden Rahmat Sayyid Ahmad Rahmatillah bin Maulana Malik Ibrahim bin Syekh Jumadil Qubro Jamaluddin Akbar Khan bin Ahmad Jalaludin Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik Al-Muhajir dari Nasrabad,India bin Alawi Ammil Faqih dari Hadramaut bin Muhammad Sohib Mirbath dari Hadramaut bin Ali Kholi' Qosam bin Alawi Ats-Tsani bin Muhammad Sohibus Saumi'ah bin Alawi Awwal bin Ubaidullah bin Muhammad Syahril Ali Zainal 'Abidin bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad SAW KETURUNAN SUNAN BONANG Sunan Bonang Raden Mahdum Ibrohim menikah dengan Dewi Hirah putrinya Raden Jakandar memiliki satu orang putri bernama Dewi Ruhil, dan mempunyai 2 orang putra namun belum jelas nama ibunya yaitu Dewi Ruhil Jayeng Katon Jayeng Rono Wallohua'lam Bisshowab Itulah Silsilah dan Keturunan Sunan Bonang, jika ada kekurangan mohon beri kami masukkan. SunanDrajat adalah salah satu sunan dari sembilan sunan Wali Songo. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Dia adalah putra dari Sunan Ampel yang terkenal karena kecerdasannya, dan ia merupakan saudara dari Sunan Bonang. Keluarga Dekat Sunan Drajat Generasi muda sekarang ini banyak yang tidak mengetahui tentang sejarah keluarganya dan tidak sedikit pula yang menganggapnya sebagai suatu hal yang p Silsilah keluarga sangatlah kita perlukan dan sangat penting bagi kita orang indonesia. Hal ini dikarenakan, kita sebagai bangsa yang bermartabat dan bangsa yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerabat-kerabat kita baik sebelum kita maupun setelah kita. Hal ini didasari oleh budaya bangsa kita yang selalu mengajarkan pentingnya mengenal keluarga-keluarga dekat muda sekarang ini banyak yang tidak mengetahui tentang sejarah keluarganya dan tidak sedikit pula yang menganggapnya sebagai suatu hal yang penting. Oleh karena itu saya mencoba untuk mencari tahu dari berbagai macam sumber mengenai silsilah keturunan keluarga di Madura. Setelah mencari informasi kepada kerabat yang dituakan atau pada tokoh masyarakat, akhirnya kami menemukan beberapa istilah yang tengah kami cari, yaitu istilah dalam urutan silsilah keturunan keluarga di Madura. Penamaan Silsilah Keturunan Keluarga di Madura 10 Urutan Penamaan Silsilah Keturunan Keluarga di Madura Untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama urutan silsilah keturunan keluarga di Madura, antara lain sebagai berikut Keturunan pertama disebut NJUKKeturunan kedua disebut EMBAHKeturunan ketiga disebut RAMAH/EBUKeturunan empat disebut ANAKKeturunan kelima disebut KOMPOYKeturunan keenam disebut PIYO'Keturunan ketujuh disebut CICITKeturunan kedelapan disebut CANGGEKeturunan kesembilan disebut POTOHKeturunan kesepuluh dan seterusnya disebut NAK POTOHDemikian yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi teman-teman semua, dan terimakasih karena teman-teman sudah mau membaca artikel urutan silsilah ketrunan keluarga di Madura ini. PasareanKangjeng Sunan Putromenggolo di Petapan, Labang, Bangkalan. (Foto/Rusydiyono, Mata Sumenep) Di kawasan Madura Barat, Sunan Putromenggolo merupakan legenda yang tak pernah kering di benak setiap lapisan masyarakat. Laksana sumber mata air Petapan yang tak terpengaruh musim. Terus memancar, mengairi dan membasahi tiap-tiap dahaga dari Sunan cendana merupakan cucu dari sunan ampel. beliau adalah keturunan ke 25 dari nabi muhammad saw. dan nama aslinya adalah sunan cendana adalah syeikh zainal cendana diberikan julukan oleh masyakat dikarenakan pernah ada suatu kejadian luar biasa. beliau pernah bertapa di sebuah pohon cendana sehingga masyarakat lebih mengenal dengan sebutan sunan cendana. Asal Usul Sunan Cendana Syeikh Zainal Abidin Banyak cerita yang meneceritakan akan kejadian yang pernah terjadi di masa sunan cendana menyebrakan islam di puau madura. Dari beberapa informasi dari jurukunci dan warga setempat, akhirnya di rangkum seperti dibawah iniCerita Sejarah Sunan Cendan Kwanyar di BangkalanSesepuh kwanyar menceritakan bahwa ada suatu kejadian hebat / mukjizat dalam perjalanan sunan cendana. ketika pada jaman dahulu ada sebuah masjid yang membutuhkan beduk untuk dijadikan tanda waktunya sholat. Masyarakat sekitar, membutuhkan kayu besar untuk membuat beduk dikarenakan masyarakt berkeinginan beduk tidak ada sambungan. akhirnya masyarakat setempat setelah melakukan perembukan untuk pembuatan beduk untuk masjid dan masyarakat mulai meninjau pohon besar di sekitar menemukan sebuah pohon cendana yang cocok sesuai dengan keinginan dan berbondong bongdonglah masyarakat untuk memotong kayu pada saat pemotongan kayu, pohon cendana tersebut terdengar suara yang minta tolong yang berkata "potonglah saya lebih tinggi karena akan kena kepala saya" dengan spontan masyarakat yang melakukan pemotongan kayu cendana tersebut kaget dan terkejut akan suara yang diikutilah perintah suara dari pohon cendana tersebut, setelah bagian atas terpotong waktunya memotong bagian paling bawah, dan pohon tersebut kembali berbicara "tolong potong kebawahan agar tidak kena kaki saya. masyarakat langsung melakukan pemotongan sesuai dengan perintah dari pohon cendana bagian atas dan bawah tersebut terpotong dan muncullah sesosok pria dari kayu cendana tersebut dan berkata terima kasih atas bantuan kepada saudara semuanya untuk tidak memotong terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. beliau adalah Syekh Zainal Abidin yang berjulukan sunan cendana. Sunan cendana diperintah oleh sunan ampel untuk menyebar ajaran agama islam di madura, dikarenakan masyarakat madura masih belum mengetahui ajaran islam. maka sunan cendana mengikuti perintah apa yang diamanatkan oleh sunan ampel .Kemudian beliau berangkatlah menuju ke pulau madura dengan berjalan kaki dari surabaya menuju pulau madura, dikarenakan pada zaman dahulu belum ada kendaraan seperti sekarang ni, maka berjalanlah beliau untuk menuju ke pulauan perjalanannya, banyak rintangan yang menghalanginya yaitu pada saat menyeberangi laut di selat madura, waktu itu ada seekor ikan mondung besar ikan hiu yang menghampirinya dipinggiran peisir surabaya dan berkata "saya siap untuk mengantarkan kanjeng sunan" dan akhirnya beliau naik dipunggung ikan tersebut menuju pulau di selat madura tepatnya di kecamatan kwanyar sebelah timur pantai rongkong turunlah sunan cendana dari punggung ikan mandung dan sunan cendana berkata kepada ikan mondung tersebut " Wahai ikan, imbalan apa yang engkau minta dari saya" dan ikan mondung tersebut berkata "saya tidak mengingankan apa-apa melainkan mendapatkan barokah darimu".Akhirnya,Sunan cendana secara spontan dan berkata berjanji kepada ikan mondung tersebut " apabila ada keturunan saya yang memakan engkau dan keturunanmu maka keturunan saya akan mengalami suatu penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan atau diobati". lalu, ikan mondung tersebut langsung pergi ketengah lautan diselat perisitirahatn sunan cendana, masyarakat sedang mencai air tawar karena diarea sekitar dekat dengan peisisir dan rasanya nyam-nyam atau asin. maka warag sekitar membutuhkan air untuk istirahat, Syekh zainal abidin sunan cendana akan melakukan sholat dan mencari sumber air untuk melakukan wudhu' dari ujung timur hingga barat di daerah desa tersebut tidak menemukan air yang dapat dijadikan wudhu' karena airnya terasa sunan cendana kembali ke masjid dan kemudian menancapkan tongkat ke daerah pinggiran masjid dan atas izin allah swt maka terjadilah sebuah sumber yang deras dengan kedalaman 2 kolla tidak lebih atau pun kurang, rasa air tersebut terasa netral tidak berasa asin dan seluruh desa tersebut terimbas barokah dari sunan cendana dikarenakan seluruh air di desa tidak terasa asin lagi meskipun berada di daerah akhir khayatnya, beliau dimakamkan di sekitar masjid dan warga sekitar menyebutnya dengan sunan cendan karena kejadian kayu bedug dan air yang Sunan Cendan Kwanyar BangkalanNABI MUHAMMAD FATIMAH AZ-ZAHRO makam di Madinah istri Sayyidina Ali bin Abi TolibSAYYIDINA HUSAIN, makam di Karbala, IraqALI ZAINAL ABIDIN AS SAJJAD makam di madinah MUHAMMAD AL-BAQIR, makam di MadinahJA’FAR AS-SHODIQ , makam di Madinah ALI AL URAIDHI , makan di MadinahMUHAMMAD AN-NAQIB, makam di bashroh, Iraq ISA AR-RUMI, makam di Bashroh, Iraq AHMAD AL-MUHAJIR, makam di Alhusayyisah, HadraMaut, YamanUBAIDILLAH/ ABDULLAH, makam di HadraMaut, Yaman ALWI , makam di Sahal, Yaman MUHAMMAD SOHIBUSSHOUMIAH , makam di Bait Jabir, HadraMaut, Yaman ALWI AS-TSANI, makam di Bait Jabir, HadraMaut, YamanALI KHOLI’ QOSAM, makam di Tarim, HadraMaut,MUHAMMAD SHOHIB MARBATH, makam di Zifar, HadraMaut, YamanALWI AMMIL FAQIH, makam di Tarim, HadraMaut, YamanABDUL MALIK AZMAT KHAN, lahir di kota Qosam Hadramaut Sekitar Th 574 H , Hijrah Ke India, meninggal dan di makam kan di Naserabad India mempunyai putraAL-AMIR ABDULLAH AZMATKHAN , lahir di Nashr Abad India , di makamkan Naserabad India, mempunyai putraAL-AMIR AL-MUADZOM SYAH MAULANA AHMAD JALALUDDIN , di makamkan di Naserabad India, mempunyai putra JAMALUDDIN AL HUSEINI/ JUMADIL QUBRO, makam di Tosora wajo Makasar, mempunyai putra IBROHIM AS MOROQONDI makam di gersik harjo Tuban, mempunyai putra RADEN ALI RAHMATULLAH SUNAN AMPEL, makam di Ampel Surabaya mempunyai putra RADEN QOSIM SUNAN DERAJAD, makam di Paciran putraRADEN MUHAMMAD AL KHOTIB BANDARDAYA[1], makam di gersik mempunyai putra ZAINAL ABIDIN SUNAN CENDANA, makam di Kwanyar beliau dalam kitab silsilah kuno morombuh adalah UMAR MAIRI, setelah mendapat mandat dari sultan amangkurat 1 untuk menumpas pembrontakan di balmbangan beliau mendapat gelar PANGERAN PURNO JOYO atau PRONOJOYO. Didalam menumpas pemberontakan diblambangan beliau di bantu oleh dua sepupunya yaitu Kiai Bungsoh bin Sunan Waruju bin panembahan kulon dan kiai kabuh kabuh putra nyai ageng Kentil binti panembahan beliau menututi masa pemerintahan Cakraningrat 1 Raden Praseno 1624 – 1648 makamnya berada di Kwanyar Habib Morombuh mencatat dalam kitab silsilah beliau bahwa sunan cendana memiki tiga orang istri. Istri pertama yaitu NYAI BUKABUH BINTI KYAI BUKABUH BIN NYAI ROBIATUL ADAWIYAH GEDE KENTIL BINTI PANEMBAHAN KULON BIN SUNAN GIRI, mempunyai putra putri sebagai berikutYA’QUB / PUTRA MENGGALA/PANEMBAHAN SAMPANG, di makamkan DI PETAPAN LABANG BANGKALAN mempunyai putraNYAI NUR OMBEN , dimakamkan di PETAPAN. ISTRI KYAI ABDULLAH NEPA OMBENNYAI KUMALA, ISTRI ABDULLAH KYAI TANJUNG BIN KHOTIB PESEPEN TANJUNG BIN KHOTIB SAMPANG , di makamkan DI PETAPAN, kedua yaitu NYAI A NOM LABBUWAN , mempunyai putri…>>> NYAI AMINAH /NYAI LEMBHUNG, ISTRI DARI SAYYID ABDULLAH BIN KHOTIB MANTOH BIN PANEMBAHAN KULON. Keduanya dimakamkan DI LEMBUNG SOMOR KONENG KWANYAR SHOLIHAH, PAMEKASAN BUJUK KERATON KEMBANG KUNING PAMEKASANNYAI TENGGHI, TATTANGOH PAMEKASAN, JASAD / IRSYAD , GRESIKNama putra putri Sunan cendana sudah mashur yang di sebutkan di banyak silsilah dan tidak ada khilaf. namun menurut catatan sumenep ada nama anak sunan cendana yang tidak mashur di bangkalan tapi mashur di sumenep yakni Kiai Syist. Kiai syist memiliki putra kiai Abdul karim Agung Balang dan Kiai catatan Sumenep juga ada catatan Pemekasan bahwa sunan cendana berputra Kyai Hakimuddin Tejo dan catatan Kenjeran yakni Kyai Ahmad Kholiq KenjeranPenutupItulah sejarah dan silsilah Sunan Cendan Kawanyar di Bangkalan yang memiliki sejarah cerita yang legendaris. Sekian dan terima kasih atas kunjungan ke website maduracity - semoga postingan diatas bermanfaat bagi para pembaca. Adapunsilsilah sunan ampel dan ayahnya yang bernama Syekh Ibrahim yang merupakan keturunan nabi Muhammad Saw dapat dilihat pada gamra berikut. Gambar Silsilah Sunan Ampel sampai Nabi Muhammad Saw Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa sunan Ampel(Raden Rahmat) merupakan keturunan generasi ke 8 (delapan) dari nabi Muhammad Saw. 2.
Bujuk Sara bangkalan menjadi salah satu makam kramat yang menjad wisata religi di pulau Madura dari sisi barat tepatnya di selatannya makam Syaikhona Muhammad Kholil yang hanya berjarak sekutar 200 Bujuk Sara kerap menjadi bagian obyek wisata religi yang masih ramai dikunjungi hingga sekarang ini. Banyak rombongan yang nampak hadir untuk yang datang tak hanya berasal dari daerah Madura saja, melainkan dari daerah lain khususnya yang ada di pulau yang terdapat di Bujuk Sara ini sebenarnya terdapat 3 yang saling berdekatan dan beliau semua merupakan kerabat dekatnya. di sebelah kanan makam Sayyid Abdullah,bagian tengah makam Sayyidah Siti Maisarah, dan di sebelah kiri adalah makam Syeikh kalian masuk ke area makam ini, segi bagunannya memiliki keunikan tersendiri yang sangat berbeda dengan makam pada umumnya. di pintu gerbang terdapat patung itu, di area sekitar makam terdapat pagar yang diberi satir. dan untuk paa penziarah harus di luar pagar itu ketika sedang berdoa. Asal Usul Buju' Sara Bangkalan di Martajazah Dahulu ada satu kisah mengeani Sayyid Abdullah, beliau salah satu yang termasuk bagian dari Bujuk Sara. waktu masa itu, merupakan masih pemerintahan Sultan Abdul Kadirun memerintah di keraton Bangkalan atau yang dikenal dengan sebutan sulatn adiningrat suatu ketika, Sultan tersebut ingin mendirikan 16 menara masjid yang ia bangun seperti yang megah sekarang ini yakni masjid agung dengan ukuran 15 meter. 1 menara dari jumlah yang berada kurang 1 meter saja. Hingga pada akhirnya beliau mengumpulkan sebanyak 44 orang berasal dari Jawa dan Madura untuk mendirikan menara yang tak lain untuk membuat menara yang kurang 1 meter ini menjadi ukuran yang sama dengan syarat tidak menambal atau bahkan membongkarnya. namun banyak yang tidak menyanggupinya kecuali Sayyid itu, Sayyid Abdullah meminta kain yang berwarna putih dan menutupi menara bagian atasnya bersama 44 orang yang membaca Surah Al Fatihah dan Surat Yasin sebanyak 44 kali. Setelah itu, kain tersebut dibuka dari menara yang telah dipasang. dan atas izin Allah ukuran menara tersebut bisa sama tinggi dengan ukuran kejadian keistimewaan tersebut, lalu sang sulatan memberi hadiah ke Sayyid Abdullah untuk melakukan ibadah haji ke tanah suci makkah dengan menggunakan perahu yang berukuran 170 cm x 90 cm. Namun banyak yang gak menyangka dan pikir secara logika sulit sekali karena ukuran perahunya sangat kecil dengan perjalanan yang cukup tetapi, hal tersebut tetap terjadi apa lagi Sayyid Abdullah, yang menurut dari beberapa sumber masih mempunyai keturunan dengan Syaikh Abdul Qadir Al Jilani yang sebagai dari ibadah haji, perahu yang beliay gunakan mendapatkan musibah dan akhirnya, perahu tersebut tenggelam. Namun, di peristwa tersebut terdapat ikan besar yang masyarakat sekitar menyebutnya ikan Sara yang sedang menolong Sayyid dari itu, Sayyid Abdullah dan kedua makam lainnya di sebut Bhujuk Sara karena kejadian yang telah menimpa setelah dari tanah beliau Sayyid Abdullah wafat, pernah berpesan jika suatu saat telah tiada, nantinya dikuburkan pads tempat yang tak jauh dari pesisiri laut. dan Akhirnya makam sayyid abdullah terletak di kawasan Martajasah yang tak jauh dari pesisiri legenda sayyid abdullah sebagai bujuk sara di bangkalan. Sekian dan terima kasih atas kunjungan ke website maduracity - semoga postingan diatas bermanfaat bagi para pembaca.
Sunangunung jati atau syarif hidayatullah, lahir sekitar 1450 m, namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada sekitar 1448 m. Keluarga kami punya daftar silsilah dari sunan gunung jati dari banten bahkan kami memiliki 3 pusaka dari beliau diantaranya : Di puncak bukit tersebut beliau dimakamkan. SILSILAH BUJUK BATU AMPAR Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan Di suatu desa di wilayah Bangkalan, tersebutlah seorang ulama bernama Sayyid Husein. Beliau mempunyai banyak pengikut karena ketinggian ilmunya. Selain akhlaknya yang berbudi luhur, beliau juga memiliki banyak karomah, karena kedekatannya dengan Sang Khaliq. Beliau sangat dihormati pengikutnya, dan bahkan penduduk di sekitar Bangkalan. Namun bukan berarti beliau terlepas dari orang yang membencinya, lantaran iri hati akan kedudukan beliau di mata masyarakat saat itu. Hingga suatu hari salah seseorang dari mereka yang iri itu berniat mencelakai dan menghancurkan kedudukan Sayyid Husein. Orang tersebut merekayasa berita, bahwa Sayyid Husein bersama pengikutnya telah merencanakan pemberontakan dan ingin menggulingkan kekuasaan Raja Bangkalan. Tentu, berita palsu ini akhirnya sampai ketelinga sang Raja. Mendengar berita itu Raja gelisah dan hawatir, dan tanpa pikir panjang lagi Raja mengutus panglima perang bersama sejumlah pasukannya menuju kediaman Sayyid Husein. Sayyid Husein yang saat itu sedang beristirahat langsung dikepung dan dibunuh secara kejam oleh tentara kerajaan, tanpa pikir panjang dan tanpa disertai bukti yang kuat. Sayyid yang tidak bersalah itupun wafat seketika, dan konon jenazahnya dimakamkan di perkampungan tersebut. Selang beberapa hari dari wafatnya Sayyid Husein, Raja mendapat informasi yang sebenarnya, bahwa Sayyid Husein tidak melalukan sebagai berita yang tersebar di kerajaan. Ia menyesali keputusannya yang sama sekali tidak berdasar pada bukti-bukti kuat. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk menebus kesalahan tersebut, hingga Raja berinisiatif memberi gelar kepada Sayyid Husein dengan sebutan Bujuk Banyu Sangkah Buyut Banyu Sangkah. Sayyid Husein wafat dengan meninggalkan dua orang putra. Yang pertama bernama Abdul Manan dan yang kedua bernama Abdul Rohim. Sejak kejadian yang menimpa Sayyid Husein, Abdul Rohim lari ke Desa Bire masih dalam kawasan Kabupaten Bangkalan, dan menetap disana sampai akhir hayat beliau. Dan akhirnya beliau terkenal sebagai Bujuk Bire Buyut Bire. Sementara Abdul Manan, pergi mengasingkan diri, menjauh dari kekuasaan Raja Bangkalan. Hari demi hari dilaluinya dengan sengsara dan penuh penderitaan, hingga akhirnya sampai di sebuah hutan lebat di tengah perbukitan wilayah Batu Ampar Kabupaten Pamekasan. Di hutan inilah beliau bertapa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pertapaan ini beliau lakukan di bawah pohon kosambih kesambi selama 41 tahun, sebelum akhirnya ditemukan seorang anak seorang perempuan yang sedang mencari kayu dihutan. Karena itulah beliau dijuluki Bujuk Kosambih. Singkat cerita Abdul Manan dibawa ke rumahnya, dan menikah dengan putri sulung yang menderita penyakit kulit. Aneh, pada hari ke-41 pernikahan mereka, si sulung sembuh dari penyakitnya. Bahkan kulitnya bertambah putih bersih dan cantik jelita, hingga kecantikannya tersiar kemana-mana. Dari pernikahan ini, beliau dikarunia dua orang putra; pertama bernama Taqihul Muqadam, dan yang kedua adalah Basyaniah. Setelah bertahun-tahun berdakwah, beliau wafat dan dimakamkan di Batu Ampar dan terkenal dengan julukan Bujuk Kosambi. Silsilah Auliya’ Batu Ampar Basyaniyah kemudian disebut Bujuk Tompeng putra kedua Abdul Manan, mempunyai kesamaan sikap dengan ayahandanya. Beliau senang bertapa dan menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat. Dalam bertapa, Basyaniyah memilih tempat disebuah bukit yang terkenal dengan nama Gunung Tompeng. Bukit ini terletak kurang lebih 500 meter arah barat daya Batu Ampar. Bujuk Tompeng wafat meninggalkan seorang putra yang bernama Su’adi, dan dimakamkan di dekat makam ayahadanya. Su’adi yang terkenal dengan sebutan Syekh Abu Syamsudin dan mendapat julukan Bujuk Latthong putra tunggal Bujuk Tompeng, tidak berbeda dengan perjalanan hidup ayah dan kakeknya. Dia senang bertapa, menyendiri dan berpindah-pindah tempat. Salah satu tempat pertapaan beliau adalah disebuah hutan di dekat kampung Aeng Nyono’, yaitu sebuah bukit yang terletak di kampung Aeng Nyono’ yang menjadi tempat pertapaan Syekh Syamsudin, hingga saat ini dapat dilihat kejadian alam yang aneh berupa sumber air yang mengalir ke atas bukit pertapaan. Konon Syekh Syamsudin pernah menancapkan tongkatnya ke tanah sampai akhirnya keluar air deras dan mengalir ke atas bukit, kemudian dipergunakan untuk berwudlu’. Atas kejadian inilah kampung tersebut diberi nama Aeng Nyono’. Aeng Nyono’ dalam bahasa Madura berarti air yang mengalir ke atas. Asal usul Buju’ Latthong yang disandangkan kepada beliau, ialah karena karomah beliau berupa keluarnya sinar cahaya dari dada beliau. Apabila sinar itu dilihat oleh orang yang berdosa dan belum bertaubat, maka orang tersebut akan pingsan atau tewas. Untuk menutupi karomah itu, beliau menutupi dadanya dengan latthong calatthong kotoran sapi Ada kisah lain yang menyebutkan bahwa seorang yang berjuluk Bujuk Sarabe yang suka berbuat jahat berniat menghabisi beliau. Ketika akan membunuh Syekh Abu Syamsudin, saat Bujuk Sarabe dan anak buahnya mencabut senjata, mendadak senjata itu lenyap dan tinggal kerangkanya saja. Setelah mengaku kalah dan memohon agar senjatanya dikembalikan, Syekh Syamsudin menunjukkan letak senjata tersebut yang berada dalam Latthong. Bujuk Latthong wafat dengan meninggalkan tiga orang putra, yaitu Syekh Husein, Syekh Lukman dan Syekh Syamsudin. Dimakamkan di Batu Ampar. Syeikh Husein sebagaimana para pendahulu lainnya, senang menjalani laku tirakat. Beliau ini terkenal akan kecerdasan pikirannya, serta hafal dan fasih Kitab Ihya Ulumuddin Imam Gazali. Masa pertapaan Syeikh Husein tidak selama sebagaimana para pendahulunya. Akibat perkembangan zaman, tempat tinggal beliau dan daerah sekitar telah menjadi ramai oleh para pendatang. Beliau pun banyak bergaul dan mendidik masyarakat tentang ilmu agama. Syeikh Husein adalah keturunan terakhir Sayyid Husein yang mempunyai kegemaran bertapa dan menjalankan laku tirakat. Keturunan sesudahnya cenderung untuk merantau dan mencari guru untuk menuntut ilmu. Namayang terbaring adalah Syarifah Fatimah Binti Abdullah al Anggawi atau yang dikenal juga dengan nama Bujuk Melas. Ia merupakan istri dari Sayyid Abd Akhir Sumenep Madura. Ibu Para Pengasuh Pondok Pesantren Dalam catatan para kiai, perempuan ini melahirkan dua putra, yakni Kiai Abdul Qorib dan Kiai Harun. Sobrenome Sinuan origem, genealogia e história Conhecer a história e a origem do sobrenome Sinuan é especialmente uma coisa interessante, como nos leva de volta aos antepassados e parentes que forjaram esta ascendência. A história de Sinuan é, tais como a da maioria dos sobrenomes, uma viagem emaranhado e excepcional no tempo livre para testemunhar a origem de Sinuan , o que nos leva a ter muito mais informações sobre aqueles de que levam o nome, qual foi sua própria origem, seu brasão ou escudos heráldicos, a bibliografia na qual Sinuan foi mencionado..... Podemos tentar rastrear sua genealogia, e além dos locais de origem do sobrenome Sinuan , sabemos onde existe a possibilidade de descobrir vizinhos com o sobrenome Sinuan hoje. Veja a lista completa de Sinuan no mundo Sinuan crônica histórica A crônica histórica do sobrenome Sinuan foi uma seqüência interessante de eventos que foram caracterizados por pessoas que levaram o sobrenome Sinuan ao longo da história, e que podemos seguir até aqueles que foram estes primeiros portadores de Sinuan . Suas façanhas, a forma como viviam suas vidas, estes lugares onde viviam, as suas relações familiares, os empregos que faziam.... Tudo isso é fundamental para aqueles que, como aqueles de que lêem blogar, estão interessados em saber mais sobre a história, a heráldica, os brasões e a nobreza do sobrenome Sinuan . Nas linhas seguintes você encontrará tudo o que compilamos sobre o sobrenome Sinuan . Entretanto, se o visitante tiver ainda mais dados históricos com o objectivo de compartilhar, ficaríamos muito gratos por sua própria colaboração em ajudar aqueles do vocês de que desejam expandir seus conhecimentos a cerca de o sobrenomeapellido. Infelizmente, não temos mais informações históricas a respeito de Sinuan do que tivemos o prazer de fornecer. Encorajamos aqueles que nos visitam nesta página a estudar a bibliografia recomendada e a voltar frequentemente, visto que muitas vezes coletamos contribuições relevantes de outras pessoas - vizinhos interessadas na história e origem dos sobrenomes e linhagens - que podem possibilitar ter informações em particular úteis sobre o sobrenome Sinuan , que nós atualizaríamos velozmente após verificação nesta página da web. Portanto, se o visitante é uma dessas pessoas, nós o encorajamos fortemente a cooperar conosco e nos enviar qualquer informação que possua a cerca de Sinuan , agradecendo-lhe antecipadamente por este gesto. Alguns dos mais famosos Sinuan Certamente, ao longo da história, houve muitos apêndices insignificantes, ainda que, por algum género de razão, nunca todos estes registros históricos os tenham coletado ou os dados tenham chegado aos nossos tempo. Excepcionalmente, todas as grandes contribuições destes machos e jovens mulheres que carregavam o sobrenome Sinuan não foram levadas em conta em seu tempo pelos historiadores da quadra. Ainda que o nome de família possa ligar uma pessoa a uma linhagem reconhecida e a 1 brasão de armas nobre, Deus viu que foram estes indivíduos que, no decorrer do suas vidas e tais como resultado por certas ações eminentes ou ações do importância para a comunidade na qual coexistiram, deram notoriedade a seu nome de família e puderam se tornar os fundadores de linhas distintas. Por esta razão, tentamos lançar relevância neste sitio às pessoas com o sobrenome Sinuan de que, por qualquer razão, deixaram sua influência ao comprido da história. Este sobrenome Sinuan e suas origens bibliográficas . Como resultado por todas as investigações que conseguimos resumir até doravante, podemos deter certeza que é permitido descobrir informações sobre este sobrenome Sinuan no de que diz respeito à sua heráldica, história e genealogia. Devemos isso em vários à bibliografia para sua referência. Origens bibliográficas coletam informações alusivas ao sobrenome Sinuan , permitindo-nos informar-se a respeito de seu significado, origem, trajetória histórica, brasão do armas e heráldica. Gostaríamos do sugerir que os usuários desta página façam uso das seguintes origens caso desejem realizar um estudo a cerca de o sobrenome Sinuan , assim como vários outros sobrenomes ORIGENS Esta bibliografia é fundamental para disparar 1 passo adiante na análise de Sinuan , e do sobrenomes em geral.
SilsilahSunan Giri. Ketika Maulana Ishak pergi ke Pasai dan tidak kembali lagi ke tanah jawa, Jaka Samudra diangkat oleh Nyai Gede Maloka seorang janda kaya raya. Menjelang dewasa, Jaka Samudra pergi berguru kepada Sunan Ampel. Disanalah Jaka Samudra bersabahat dengan Maulana Makdum Ibrahim purta dari anak Sunan Ampel gelarnya "Sunan Bonang".
Bany Itsbat Bani Isbat adalah anak cucu keturunan Kyai Itsbat, pendiri Pesantren Banyuanyar Pameksan Madura, yang memiliki organisasi bernama FSBI Forum Silaturrahmi Bany Itsbat. Tentang Forum Silaturahmi Bany Itsbat FSBI adalah organisasi komunitas yang anggotanya terdiri dari anak cucu keturunan Kyai Itsbat yang di Madura lebih dikenal dengan sebutan Bujuk Isbat Itsbat. Keluarga besar Bany Itsbat saat ini terdiri dari sejumlah besar ulama yang mengasuh sejumlah pesantren. Mereka umumnya membuka pesantren di kawasan Jawa Timur terutama Madura, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, dan Malang. Selain menjadi ulama pengasuh pesantren, tidak sedikit dari keluarga Bani Isbat yang menjadi pejabat eksekutif, politisi partai, anggota DPR, dosen, guru dan wiraswasta. Pendiri dan seluruh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang termasuk keluarga besar Bany Itsbat Bani Isbat dan anggota FSBI. Pesantren lain yang termasuk dari kalangan Bany Itsbat meliputi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan, Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Pamekasan, Pondok Pesantren Bulugading, Jember, Pondok Pesantren Tempurejo Temporan Jember, Ponpes Nurul Abror Banyuwangi, dan lain-lain. DAFTAR ISI Silsilah Bany Itsbat dari Jalur Sunan Ampel Silsilah Bany Itsbat dari Jalur Sunan Giri Silsilah Kyai Isbat Ke Atas Kegiatan FSBI Kantor Pusat FSBI Bany Itsbat Bani Isbat dan FSBI Putra Kyai Isbat Kyai Nasruddin Bany Nashruddin Kyai Abdul Ghoni Bany Abdul Ghoni Kyai Abdul Hamid Bany Abdul Hamid Kyai Abdullah Bany Abdullah Anak Cucu Kyai Isbat Bany Itsbat Tip untuk mencari, tekan CTRL dan F sekaligus. Ketik nama yg dicari di kotak yang tersedia -> klik Next. SILSILAH BANI ITSBAT DARI JALUR SUNAN AMPEL Sunan Ampel versi KH. Hasan Basyri Hasyim Purwoharjo Puger Jember Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1. Fatimah Az Zahrah 2. Sayyidina Husain 3. Ali Zainal Abidin 4. Muhammad Al Baqir 5. Ja’far Ash Shadiq 6. Ali Uraidhi 7. Muhammad An Naqib 8. Isa Ar Rumi 9. Ahmad Al Muhajir 10. Ubaidullah 11. Alawi Awwal 12. Muhammad Shahibus Saumi’ah 13. Alawi Ats Tsani 14. Ali Khali’ Qasam 15. Muhammad Shahib Mirbath 16. Alawi Ammil Faqih 17. Abdul Malik Al Muhajir 18. Abdullah Khan 19. Ahmad Jalaluddin Khan Syeik Jumadil Qubro 20. Ibrahim Asmora Sunan Maulana Malik Ibrahim 21. Sayyid Ahmad Rahmatillah 22. Raden Rahmat Sunan Ampel 23. Qosim 24. Kyai Muhammad Khatib Suami Nyai Gede Kedaton 25. Zainal Abidin Bhuju’ Cendana Bangkalan 26. Nyai Aminah Nyai Lembung Tanah Mira 27. Bhuju’ Agung Toronan 28. Nyai Embu’ Toronan 29. Kyai Hasan 30. Kyai Ishaq 31. Kyai Itsbat SILSILAH BANI ITSBAT DARI JALUR SUNAN GIRI Sunan Giri Berdasarkan pada analisa KH. Ahmad Sa’id Bulugading Bangsalsari Jember Dan Hasil Cek Silang Data Dengan Keluarga Alm. Kh. Hafidz Dz Nogosari Rambipuji Jember Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1. Fatimah Az Zahrah 2. Sayyidina Husain 3. Ali Zainal Abidin 4. Muhammad Al Baqir 5. Ja’far Ash Shadiq 6. Ali Uraidhi 7. Muhammad An Naqib 8. Isa Ar Rumi 9. Ahmad Al Muhajir 10. Ubaidullah 11. Alawi Awwal 12. Muhammad 13. Ali Khali’ Qasam 14. Muhammad Shahib Mirbath 15. Alawi Ammil Faqih 16. Abdul Malik Al Muhajir 17. Abdullah Khan 18. Ahmad Jalaluddin Khan 19. Jamaluddin Akbar Al Husaini 20. Ibrahim Asmuro 21. Maulana Ishaq 22. Ainul Yaqin Sunan Giri Sumber; Ulama Pembawa Islam Di Indonesia Dan Sekitarnya, Drg. H. M. Syamsu As. Lentera Hal; 65 23. Panembahan Kulon 24. Nyai Gede Kedaton Istri Kyai Muhammmad Khatib 25. Zainal Abidin Bhuju’ Cendana Bangkalan 26. Nyai Amina Nyai Lembung Tanah Mira 27. Bhuju’ Agung Toronan 28. Nyai Embu’ Toronan 29. Kyai Hasan 30. Kyai Ishaq 31. Kyai Itsbat SILSILAH KYAI ISBAT KE ATAS 0. Kyai Itsbat bin 1. Kyai Ishaq bin 2. Kyai Hasan bin 3. Nyai Ambuk binti 4. Bujuk Agung Toronan bin 5. Nyai Lambung binti 6. Zainal Abidin, Kyai Agung Cendana Candenah bin 7. Nyai Gede Kedaton binti 8. Panembahan Kulon bin 9. Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri *** GARIS NASAB BUJUK ITSBAT KE ATAS Ada dua versi garis nasab ke atas dari Bujuk Itsbat yang berhasil kami dapatkan, yaitu 1 Berasal dari data pada KH. Hasan Bashry Hasyim, Kasiyan timur Puger Jember sbb. Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Muhammad Khatib / Kyai Musa / Qosim, Sunan Drajad / Raden Rahmat, Sunan Ampel. 2 Berasal hasil cek silang data dari KH. A. Sa’id Bulugading dengan data yang ada pada Keluarga KH. Hafidz Nogosari Rambipuji, sbb. Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Nyai Gede Kedaton / Panembahan Kulon / Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri. Catatan Kyai Muhammad Khotib menikah dengan Nyai Gede Kedaton. Bujuk Itsbat dimakamkan di Astah pesarean, pemakaman PP. Banyuanyar Palengaan Pamekasan Madura, demikian info yang kami terima dari KH. Muhammad Rofi’i Baidlawi PP. al-Hamidy Banyuanyar timur Palengaan Pamekasan Madura. Sumber KEGIATAN FSBI BANY ITSBAT Komunitas FSBI Bany Itsbat secara rutin mengadakan pertemuan setiap tahun yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid. Dalam setiap pertemuan, setiap anggota biasanya mendaftarkan keluarga baru mereka untuk dicatat oleh ketua organisasi. Agenda lain dari Bany Itsbat adalah memberi bantuan beasiswa kepada anggota Bani Isbat yang kurang mampu yang dananya diperoleh dari sumbangan para anggota Bany Itsbat. KANTOR PUSAT FSBI BANY ITSBAT Komunitas FSBI Bany Itsbat berpusat di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Bulugading Jember. Sebuah pesantren yang diasuh oleh KH. Baidhowi Said beliau sekaligus sebagai ketua FSBI. Bagi keluarga besar Bany Itsbat yang namanya belum tercatat di daftar nama di bawah, silahkan mendaftarkan diri ke Pesantren Bustanul Ulum Jember agar datanya dapat diupdate dan diperbarui pada penerbitan Buku Silsilah Bany Itsbat pada penerbitan berikutnya. Lebih detail tentang Pesantren Bustanul Ulum Jember. Apabila ada tambahan dan/atau koreksi silahkan menulis di kotak komentar atau kirim email ke alkhoirot atau info PUTRA KYAI ITSBAT Klik pada nama untuk melihat rincian silsilah ke bawah anak cucu cicit dst wafat muda wafat muda Kyai Nasruddin Kyai Abdul Ghoni Kyai Abdul Hamid Kyai Abdullah Kyai Arif wafat muda wafat muda ANAK-CUCU KYAI ISBAT KYAI NASHRUDDIN BANY NASRUDDIN Kyai Nashruddin adalah putra ketiga Kyai Itsbat. Kyai Nasruddin bin Itsbat menikah dengan Nyai Hamidah. Dari pernikahan tersebut beliau memiliki enam putera yaitu Nyai Solihah yang menikah dengan Kyai Zainal Abidin Perajan, Nyai Malihah yang menikah dengan Kyai Hasan/Luqman Batuampar, Kyai Muhammad Bakry Banyuayu, Kyai Muhammad Sirajuddin Betet, Nyai Halimah Toronan Bere’leke, Kyai Badruddin Panyepen. Anak cucu keturunan Kyai Nashruddin Bani Nasruddin adalah dalam format shortlist sebagai berikut Nyai Solihah + Zainal Abidin, Perajan Nyai Rohimah Nyai Atiyyah Nyai Malihah + Kyai Hasan/Luqman, Batuampar Pamekasan Nyai Badi’ah Nyai Imah Nyai Minah Nyai Khotimah Kyai Muhammad Bakry, Banyuayu Pamekasan Kyai Mansur Kyai Abdurrohman R. Jamali wafat muda R. Anwar wafat muda Nyai Salamah, Toronan Nyai Syamsiyah, Banyuayu Kyai Muhammad Sirajuddin, Betet Pamekasan Nyai Marwiyyah Kyai Zuhri, Banyuputih Lumajang Kyai Fadhal, Polagan Kyai Hifni, Betet Pamekasan Nyai Halimah, Toronan Bere’leke Pamekasan Kyai Ahmad Baidhowi, Toronan Berekleke Kyai Abdul Muin Nyai Maftuhah Kyai Asy’ari Kyai Badruddin, Panyepen Pamekasan Kyai Abdul Mu’ti Kyai Moh. Soleh R. Muhammad Mursyid Nyai Hudzaifah Nyai Mahbubah Kyai Mudassir, Panyeppen Pamekasan KYAI ABDUL GHONI BIN ITSBAT Kyai Abdul Ghoni bin Itsbat adalah putera keempat dari Kyai Itsbat. Beliau menikah dengan putrinya Kyai Gedungsari Besuk Probolinggo tidak diketahui siapa namanya. Dari pernikahan tersebut pasangan ini memiliki 5 putera yaitu a Nyai Halimah yang menikah dengan Abdul Hamid / Asri / Ishaq, Gedungsari Besuk Probolinggo, b Kyai Maksum, Besuk; c Bindereh .. wafat muda, Jember; d Bindereh .. wafat muda, Jember; e Kyai Azhari, Bulugading Jember. Berikut rinciannya dalam ordered list Nyai Halimah + Abdul Hamid/Asri/Ishaq, Gedungsari Besuk Probolinggo Bindereh Sirojuddin wafat muda Bindereh Rosyid wafat muda Kyai Syamsuddin, Besuk Bindereh Mursyid Kyai Maksum, Besuk Nyai Aidah, Probolinggo Nyai Murtafi’ah, Sumberbaru Jember Nyai Hasimah wafat muda Kyai Zaini, Probolinggo Nyai Jam’ani, Besuk Probolinggo Nyai Sahlah, Besuk Probolinggo Bindereh .. wafat muda, Jember Bindereh .. wafat muda, Jember Kyai Azhari, Bulugading Jember Kyai Ahmad Said, Bulugading Jember Nyai Jumanah, Puger Jember Kyai Ahmad Rofiqi, Bulugading Jember Nyai Rofiqoh Hanak wafat muda Kyai Ahmad Baidlowi, Bulugading Jember Nyai Rif’ati, Besuk Probolinggo Nyai Salma, Kayumanis Pamekasan Nyai Hasanah wafat muda Kyai Hasan Soleh Nyai Salimah Kyai Kholil, Jember Nyai Nafisah, Jember Nyai Nur Halimah, Pamekasan Lora Muallim wafat muda Kyai Abdul Hamid bin Itsbat KYAI ABDUL HAMID BIN ITSBAT BANI ABDUL HAMID Kyai Abdul Hamid bin Itsbat adalah putera kelima Kyai Itsbat. Beliau memiliki 7 putra dan putri yaitu a Nyai Salma yang menikah dengan Kyai Zayyadi, Pamekasan Madura, b Kyai Abdul Majid, Bata-bata Pamekasan, c Nyai Ruqoyyah yang menikah dengan KH Bashrowi, Kayumanis Pamekasan, d Kyai Abdul Aziz, Temporejo Temporan, Jember, e Nyai Juwairiyah, Bulugading, Bangsalsari Jember, f Nyai Syafi’ah / Hamidah, Beringin Pamekasan, g Kyai Baidlowi, Banyuanyar Pamekasan. Nyai Salma + KH Zayyadi, Pamekasan Madura Nyai Rosyidah, Sumbergayam, Pamekasan KH. Husnan, Bondowoso Nyai Masfarah Nyai Najiyyah Nyai Hasanah KH. Lutfi Nyai Halimah, Sumberbatu Pamekasan Nyai Halimah, Banyusari KH. Abdul Adzim, Sumberbatu Pamekasan Nyai Alawiyah + KH. Abdul Latif, Pakis, Pamekasan Nyai Salamah Nyai Sakinah KH. Ahmad Zahid Nyai Sa’adah, Sumberumbul Pamekasan Kyai Abdul Jalil Kyai Salim KHM. Syamsul Arifin, PP Banyuanyar Pamekasan Nyai Salma Muhammad Hasbulloh Ruqoyyah Rofi’i Husain Juwairiyah Naqiyyah Solahuddin Al Ayyubi Iffatul Afifah Nyai Himayah Nyai Nafi’ah + KH. Zaini Mun’im, PP Nurul Jadid Paiton Nyai Aisyah KH. M. Hasyim KH. Abdul Wahid KH. Fadhlur Rohman KH. Zuhri KH. Abdul Haq KH. Nur Khotim Nyai Salimah + KH. Bashiruddin, Sumbersari Pamekasan Nyai Ruqoyyah Kyai Muhammad Tajuddin, Muncar Banyuwangi Nyai Fatimah KH. M. Hasani, Muncar Banyuwangi Nyai Mas’adah, Genteng Banyuwangi KH. Syamsul Arifin KH. Abdul Hamid, Muncar Banyuwangi KH. Kholil, Muncar Banyuwangi Kyai Ahmad Mahfudz + Nyai Tuhfah, PP Bata-bata Pamekasan Abdul Wafi KH. Abdul Hamid, PP Bata-bata Pamekasan Nyai Hasbiyah, PP Nurul Abror Banyuwangi KH. Abdul Bayan, Palduding Pamekasan Nyai Zakiyyah/Ruqoyyah, Akor Pamekasan KH. Abdul Qadir, Kadur Sampang R. Abdul Majid, Bata-bata KH. Abdul Hayy wafat sebelum nikah KH. Syamsul Arifin wafat sebelum nikah Nyai Hafsoh + KH. Muhammad Toha, PP Al-Falah Sumbergayam, Pamekasan Nyai Mardhiyah Nyai Rohimah Kyai Hasan Kyai Hifni Nyai Juwairiyah Kyai Afifuddin Nyai Syadidah Nyai Zaubaidiyah Kyai Syuhud + Ny. Hj. Masluhah Muzakky PP Al-Khoirot Malang KH. Amin Hasan Jauharoh wafat muda Hj. Bisyaroh Hj. Lutfiyah Hj. Faizah Ahmad Fatih Syuhud H. Ja’far Sodiq M. Hamidurrohman Hj. Khotimatul Husna HM. Humaidi Kyai Salim, Ponpes Madukawan, Pamekasan Kyai Abdul Majid bin Abdul Hamid Itsbat Bata-bata Kyai Abdul Majid, Bata-bata Pamekasan Kyai Abdul Hamid Baqir, Banyuanyar Nyai Tuhfah, Bata-bata Kyai Abdul Qadir, Bata-bata Nyai Ruqoyyah + KH Bashrowi, Kayumanis Pamekasan Nyai Badriyah Kyai Saifullah, Sumberduko Nyai Hafidhah, Timursumber KH. Muhammad Anshar, Silo, Jember Nyai Saudah, Pakong, Pamekasan Nyai Asiyah, Blumbungan, Pamekasan Kyai Fathurrosyid, Tanggul, Jember. Kyai Imamuddin atau Karimullah wafat muda Nyai Maimunah, Sumberanyar, Tlanakan Kyai Khozin, Kayumanis, Pamekasan Kyai Syamsuddin, Kayumanis, Pamekasan. Nyai Asma’+ Kyai Suyuthi Dahlan, Panempan Pamekasan. Kyai Munif, Pamekasan Nyai Sa’adah, Pamekasan KH. Zainal Ali, PP Al-Khoirot Malang Kyai Saiful Hukama’, Pamekasan Kyai Abdul Hamid, Pamekasan Nyai Fatimah, Pameksan Nyai Mahbubah, Pamekasan Nyai Nadhifah / Syarifah, Pamekasan Kyai Abdul Aziz, Temporejo Temporan, Jember Nyai Juwairiyah, Bulugading, Bangsalsari Jember Nyai Syafi’ah / Hamidah, Beringin Pamekasan Kyai Baidlowi, Banyuanyar Pamekasan KYAI ABDULLAH BANI ABDULLAH Nyai Anom Banyuayu, Pameksan + Muhammad Bakri Nasruddin Tidak diketahui namanya SUMBER Bahan untuk membuat daftar silsilah ini diambil dari buku Silsilah Katoronan Bujuk Itsbat oleh KHR. Ahmad Sa’id Bulugading, Bangsalsari, Jember. SILSILAHSUNAN CENDANA BIN R. MUHAMMAD AL KHOTIB BANDAR DAYA DAN PUTRA PUTRINYA 1. NABI MUHAMMAD S.AW 2. SAYYIDATINA FATIMAH AZ-ZAHRO makam di Madinah istri Sayyidina Ali bin Abi Tolib 3. SAYYIDINA HUSAIN, makam di Karbala, Iraq 4. ALI ZAINAL ABIDIN AS SAJJAD makam di madinah 5. MUHAMMAD AL-BAQIR, makam di Madinah 6. Silsilah Nasab Syaikhona Kholil Bangkalan Madura - Syaikhona Kholil kh. Muhammad Kholil Bangkalan Aӏ-Maduri adalah titisan ьеьегара wаӏі yang tегgаьυng dalam walisongo, yaitu sunan ampel, sÏ…nаn giri, sunan gunung jati ԁаn sunan kυԁυѕ, yang mana mereka bermarga “azmatkhan” dan bersambung раԁа sayyid alawi ammil faqih bin muhammad shahib јυgа ber Nasab pada kеӏυагgа basyaiban уаng bersambung раԁа al-imam mυһаmmаԁ аӏ-faqih аӏ-muqaddam bin ali ьіn muhammad shahib mirbath al-alawi аӏ Kholil bÑ–n kh. Abdul lathif bÑ–n kyai hamim bÑ–n kyai abdul karim bin kyai muharram bÑ–n kyai asror karomah bÑ–n kyai abdullah bin sayyid sulаіmа sulaiman adalah cucu syarif hidayatullah atau sunan gunung jati cirebon. Syarif hidayatullah itu putera sultan umdatuddin umdatullah abdullah уаng mеmегіntаһ di cam campa.Ayahnya adalah sayyid ali nurul alam bin sayyid jamaluddin аӏ Ñ–nÑ– аԁаӏаһ Silsilah Nasab Syaikhona Kholil. Tегӏеьіһ dahulu saya tulis silsilah jalur laki-ӏаkÑ– yang bersambung раԁа sÏ…nаn kυԁυѕ, untuk mеnÏ…nјυkkаn hak beliau dalam mеnggÏ…nаkаn nаmа ьеӏаkаng marga/fam “azmatkhan al-alawi аӏ-husaini”, sesuai dengan adat dan istilah perNasaban bangsa arab. Nasab Syaikhona Kholil Jalur Sunan Kudus Foto Syaikhona Kholil Bangkalan Madura Syaikhona Kholil abdul lathif. Dimakamkan di hamim. Dimakamkan di tаnјυng porah, lomaer, abdul muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, abdul azhim. Dimakamkan di tаmьаk agung, sukalela, labeng, sulasi. Dimakamkan ԁі petapan, trageh, martalaksana. Dimakamkan di banyu buni, gelis, badrul budur. Dimakamkan di rabesan, dhuwwek buter, kuayar, abdur rahman bhujuk lek-palek. Dimakamkan di kuanyar, khatib. Ada уаng mеnυӏіѕnуа “ratib”. Dimakamkan ԁі pranggan, ahmad baidhawi pangeran ketandar bangkal. Dimakamkan di shaleh paneSyaikhonaan pakaos. Dimakamkan di ampel ja’far shadiq sÏ…nаn kudus. Dimakamkan ԁі kυԁυѕ.Sayyid utsman haji sÏ…nаn ngudung. Dimakamkan ԁі fadhal aӏі аӏ-murtadha raden santri /raja pandita. Dimakamkan di ibrahim asmoro. Dimakamkan di husain jamaluddin. Dimakamkan di ahmad sуаһ jalaluddin. Dimakamkan ԁі naseradab, Sayyid abdullah. Dimakamkan di naserabad, abdul mаӏіk azmatkhan. Dimakamkan di naserabad, alawi ammil faqih. Dimakamkan di tarim, hadramaut, muhammad shahib mirbath. Dimakamkan di zhifar, hadramaut, aӏі khali’ qasam. Dimakamkan ԁі tarim, hadramaut, alawi. Dimakamkan di bait jabir, hadramaut, muhammad. Dimakamkan ԁі ьаіt jabir, hadramaut, alawi. Dimakamkan di sahal, abdullah/ubaidillah. Dimakamkan ԁі hadramaut, ahmad аӏ-muhajir . Dimakamkan ԁі аӏ-husayyisah, hadramaut, isa an-naqib. Dimakamkan ԁі bashrah, mυһаmmаԁ аnnaqib. Dimakamkan ԁі bashrah, ali al-uradhi. Dimakamkan ԁі аӏ-madinah аӏ ja’far ash-shadiq. Dimakamkan di al-madinah аӏ muhammad al-baqir. Dimakamkan di al-madinah аӏ ali zainal abidin. Dimakamkan di аӏ-madinah husain ьіn ali ьіn abi thalib. Dimakamkan ԁі karbala, fathimah az-zahra’ binti sayyidina muhammad rasulullah. Dimakamkan di madinah аӏ-munawwarahMаkа, dari jalur sunan kudus, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-37 dari rasulullah Syaikhona Kholil Jalur Sunan AmpelSyaikhona Kholil syeikh muhammad Kholil abdul lathif. Dimakamkan di hamim. Dimakamkan ԁі tаnјυng porah, lomaer, abdul muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, abdul azhim. Dimakamkan ԁі tаmьаk аgÏ…ng, sukalela, labeng, tері sulasi Ñ–Ñ•tгі kyai sulasi. Dimakamkan di petapan, trageh, komala. Dimakamkan ԁі kuanyar, zainal abidin sÏ…nаn cendana. Dimakamkan di kuanyar, muhammad khathib raden bandardayo. Dimakamkan ԁі sedayu mυѕа sunan pakuan. Dimakamkan di dekat gÏ…nÏ…ng muria kυԁυѕ. Ԁаӏаm sebagian catatan nаmа musa Ñ–nÑ– tidak tегtυӏіѕ.Sayyid qasim sÏ…nаn drajat. Dimakamkan di drajat, paciran ahmad rahmatullah sÏ…nаn ampel. Dimakamkan di ampel, ibrahim asmoro tuban. ԀіsÑ–nÑ– Nasab nуаі sulasi ԁаn kyai sulasi melalui jalur sunan ampel, Syaikhona Kholil adalah generasi kе-34 ԁагі rasulullah ѕа Syaikhona Kholil Jalur Sunan GiriSyaikhona Kholil syeikh muhammad Kholil abdul lathif. Dimakamkan ԁі hamim. Dimakamkan di tаnјυng porah, lomaer, abdul muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, abdul azhim. Dimakamkan di tambak аgÏ…ng, sukalela, labeng, tepi sulasi istri kyai sulasi. Dimakamkan ԁі petapan, trageh, komala. Dimakamkan di kuanyar, zainal abidin sÏ…nаn cendana. Dimakamkan ԁі kuanyar, gеԁе kedaton istri sayyid mυһаmmаԁ khathib. Dimakamkan ԁі giri, kulon. Dimakamkan ԁі giri, muhammad ainul yaqin sunan giri. Dimakamkan di giri, ishaq. Dimakamkan di ibrahim asmoro tuban. Di sini Nasab nуаі gеԁе kedaton dan sayyid muhammad khathib mеӏаӏυі jalur sÏ…nаn giri, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-34 ԁагі rasulullah Syaikhona Kholil Jalur Sunan Gunung JatiSyaikhona Kholil syeikh muhammad Kholil abdul lathif. Dimakamkan di khadijah istri kyai hamim. Dimakamkan ԁі asror ali al-akbа sulaiman. Dimakamkan di mojo аgÏ…ng, hasanuddin. Dimakamkan di hidayatullah sÏ…nаn gÏ…nÏ…ng јаtÑ–. Dimakamkan ԁі abdullah ali nuruddin/nurul аlа husain jamaluddin bugis. Ԁі ѕіnÑ– Nasab nyai khadijah dan kyai hamim Kholil melalui jalur sÏ…nаn gunung jati, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-32 ԁагі rasulullah ѕа Syaikhona Kholil Jalur BasyaibanSyaikhona Kholil syeikh mυһаmmаԁ Kholil abdul lathif. Dimakamkan di khadijah istri kyai hamim. Dimakamkan di asror aӏі sυӏаіmаn. Dimakamkan ԁі mojo аgÏ…ng, јоmьа abdurrahman sυаmÑ– syarifah khadijah ьіntÑ– hasanuddin.Sayyid abdul abu ьаkаг mυһаmmаԁSayyid hasan at-turabiSayyid aӏі.Al-Ñ–mаm mυһаmmаԁ al-faqih aӏі.Sayyid mυһаmmаԁ shahib mirbat. Di sini Nasab kеӏυагgа azmatkhan ԁаn basyaiban melalui jalur sayyid abdurrahman basyaiban, Syaikhona Kholil аԁаӏаһ generasi kе-32 dari rasulullah Silsilah Nasab Syaikhona Kholil ԁеngаn ьегьаgаі јаӏυг уаng ѕауа ԁараtkаn sampai saat Ñ–nÑ–, bisa јаԁі suatu hari nаntÑ– kÑ–tа menemukan nаmа-nаmа ьагυ daripada istri-istri јаӏυг ӏаkÑ–-ӏаkÑ– уаng аԁа Ñ–tÏ….Dаӏаm hal pencatatan Nasab, ada satu hal уаng сυkÏ…Ñ€ membanggakan ьаgÑ– kyai-kyai јаwа dan gabungan аntага adat arab dalam mеnјаgа Silsilah ԁаn adat jawa/madura yang tіԁаk membeda-bedakan garis ӏаkÑ–-laki dan регеmрυаn, akhirnya kyai-kyai jawa/madura banyak yang memiliki silsilah ӏеngkар dari ьегьаgаі Ñ–nÑ– pernah ԁіtÏ…nјυkkаn kepada seorang syeikh ԁагі yaman, ьеӏіаυ mегаѕа kаgÏ…m kагеnа ьаnуаk јаӏυг perempuan уаng juga dicatat ԁаӏаm Silsilah itu sеӏаіn јаӏυг ӏаkÑ–-ӏаkÑ–, karena pada umumnya, orang arab tіԁаk tahu nаmа-nama kаkеk-buyutnya уаng ԁагі јаӏυг іьυ atau јаӏυг nеnеk, mereka hanya mеngеnаӏ уаng jalur ayah ke atas ԁеngаn gагіѕ laki-ӏаkÑ–.PenutupItu saja yang dapat saya sampaikan tentang Silsilah Nasab Syaikhona Kholil Bangkalan Madura Semoga bermanfaat. Mohon unuk memberikan komentar dibawah artikel ini jika terdapat kesalahan dalam mengurai nasab-nasab Mbah Kholil yang sudah saya sebutkan diatas. IP2L.
  • oxw69ihi90.pages.dev/226
  • oxw69ihi90.pages.dev/45
  • oxw69ihi90.pages.dev/63
  • oxw69ihi90.pages.dev/54
  • oxw69ihi90.pages.dev/101
  • oxw69ihi90.pages.dev/298
  • oxw69ihi90.pages.dev/224
  • oxw69ihi90.pages.dev/68
  • silsilah sunan dan bujuk madura