Jikaproduk kerajinan Anda merupakan produk yang harus custom atau memerlukan minimum kuantiti tertentu agar bisa diproduksi maka Anda bisa mengunakan strategi pre-order dalam memasarkannya. Tujuannya untuk mengumpulkan jumlah orderan dan meminimal resiko (kerugian) yang Anda tanggung. 3. Melakukan Promosi Sesuai Target Market
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi. Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di dua desa, yaitu Desa Melaya dan Desa Candikusuma. Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan workshop pengolahan sampah plastik. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah terlaksana dengan baik. Para peserta juga antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Hal ini ditunjukkan dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat. Hasil evaluasi juga mengungkapkan beberapa tantangan dalam melakukan pengolahan sampah plastik, seperti keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan, keterbatasan waktu, tidak berminat melakukan hal tersebut, sulit dalam melawan rasa malas. Pelaksanaan kegiatan in, diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik serta menciptakan usaha kreatif berupa kerajinan tangan yang bernilai ekonomi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURPIKAT Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 2021 pp. 10-21 p-ISSN 2746-0398 e-ISSN 2746-038X Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi I Made Legawa1, Ni Wayan Rustiarini2*, Yudistira Adnyana3, Tri Djoko Setyono4 1 Prodi Pendidikan Sejarah, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Indonesia, 80233 2 Prodi Akuntansi, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Indonesia, 80233 3 Prodi Ilmu Administrasi, Universitas Ngurah Rai, Indonesia, 80238 4 Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Indonesia, 80233 E-mail rusti_arini DOI Info Artikel Diterima 2021-03-10 Diperbaiki 2021-05-26 Disetujui 2021-08-26 Abstrak Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi. Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di dua desa, yaitu Desa Melaya dan Desa Candikusuma. Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode yang diaplikasikan adalah penyuluhan dan workshop pengolahan sampah plastik. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian telah terlaksana dengan baik. Para peserta juga antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Hal ini ditunjukkan dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat. Hasil evaluasi juga mengungkapkan beberapa tantangan dalam melakukan pengolahan sampah plastik, seperti keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan, keterbatasan waktu, tidak berminat melakukan hal tersebut, sulit dalam melawan rasa malas. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik serta menciptakan usaha kreatif berupa kerajinan tangan yang bernilai ekonomi. Abstract This community service activity aims to process plastic waste into handicrafts with economic value. Participants in this activity were PKK women in two villages, namely Melaya Village and Candikusuma Village. This activity consists of three stages, namely, planning, implementing, and evaluating. The method applied is counseling and plastic waste processing workshops. The results of the evaluation show that the community service activities have been carried out well. The Kata kunci kerajinan tangan, sampah plastik, usaha kreatif Keywords handicrafts, plastic waste, creative endeavors participants were also enthusiastic and actively participated in this activity. This is indicated by the results of the evaluation, which show an increase in public knowledge. The evaluation results also revealed several challenges in processing plastic waste, such as limited knowledge and skills, limited time, no interest in doing this, difficulty in fighting laziness. The implementation of this activity is expected to reduce environmental pollution caused by plastic waste and create creative businesses in handicrafts with economic value. Pendahuluan Sampah plastik menjadi salah satu permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Polusi sampah plastik tidak hanya mengancam kelestarian wilayah daratan namun juga merusak ekosistem laut secara global Borrelle et al., 2020. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk, volume sampah plastik menjadi semakin tidak terkendali. Kondisi ini tentu saja mengancam keberlangsungan planet bumi Villarrubia-Gómez et al., 2018. Oleh karena itu, setiap negara di seluruh dunia sedang berjuang untuk mengantisipasi polusi sampah plastik. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti mengurangi volume sampah plastik, menetapkan batasan penggunaan plastik, memikirkan strategi pengelolaan sampah plastik yang efektif, atau mengembangkan teknologi daur ulang atau pengelolaan limbah plastik Borrelle et al., 2020; Faraca & Astrup, 2019. Plastik memainkan peran penting dalam berbagai sektor, khususnya sektor industri. Mayoritas industri menggunakan plastik sebagai bahan baku pengemasan produk. Penggunaan plastik diperkirakan terus meningkat seiring pertumbuhan sektor industri. Pada setiap tahunnya, sektor industri di berbagai belahan dunia mengonsumsi sekitar seratus juta ton plastik dalam aktivitas industrinya. Bahkan, benua Asia berkontribusi cukup besar dalam penggunaan plastik, yaitu sebesar tiga puluh persen 2014. Satu hal yang cukup memprihatinkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua sebagai penyumbang sampah plastik di dunia, yang ditunjukkan pada Gambar 1. Angka ini mengindikasikan bahwa pengelolaan sampah plastik belum dilakukan secara serius. Hasil kajian ini menjadi sekaligus memberi tantangan besar kepada pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk bersama-sama menyiapkan strategi pengelolaan sampah plastik yang efektif. 12 Sumber CNBC 2019 Gambar 1. Jumlah Polusi Laut atas Sampah Plastik Di Indonesia, permasalahan mengenai sampah plastik menjadi sorotan publik. Tingkat pencemaran sampah plastik diperkirakan terus meningkat, khususnya pada sektor industri pengolahan minuman. Tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas sektor pengolahan minuman menggunakan plastik sekali pakai dalam pengemasan produk CNBC 2019. Berbagai keunggulan plastik, seperti harga terjangkau, kualitas terjamin, serta mudah diperoleh menyebabkan aktivitas masyarakat tidak bisa terlepas dari penggunaan plastik Astriani et al., 2020. Meskipun demikian, banyak masyarakat yang belum menyadari kelemahan plastik tersebut. Bahan baku plastik berasal dari bahan anorganik yang sulit terurai, bahkan seringkali tidak dapat terurai dengan baik. Oleh karena itu, sampah plastik tidak boleh ditimbun dalam tanah karena membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai. Sampah plastik yang ditimbun dalam tanah dapat merusak tekstur permukaan tanah dan menimbulkan aroma tidak sedap Astriani et al., 2020. Proses penanganan sampah plastik yang sulit ini menyebabkan masyarakat mengambil langkah alternatif, seperti membakar atau membuang ke laut Hidayat et al., 2019. Akibatnya, pembakaran sampah plastik justru menimbukan pencemaran udara dan kerusakan ekosistem laut. Sampai saat ini, telah terdapat beberapa regulasi yang ditetapkan terkait pengelolaan sampah. Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Selanjutnya, Menteri Pekerjaan Umum mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Mengenai Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Regulasi ini menekankan prinsip 3R Reduce, Reuse, dan Recycle dalam pengolahan sampah. Kedua aturan tersebut diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2020 13 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik yang lebih kompleks dan beragam. Berkaitan dengan pengelolaan sampah plastik, beberapa pemerintah daerah telah menetapkan aturan yang ketat, salah satunya dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Penetapan berbagai aturan tersebut diharapkan dapat meminimalisir pencemaran lingkungan karena sampah plastik. Permasalahan pengelolaan sampah plastik juga dihadapi masyarakat Desa Melaya dan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, masyarakat pada kedua desa tersebut telah melakukan kegiatan pengelolaan sampah menggunakan prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Meskipun demikian, masyarakat masih mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas recycle, yaitu melakukan daur ulang atas sampah anorganik, khususnya sampah plastik. Selama ini, masyarakat hanya mengolah sampah organik menjadi kompos dan biogas. Pengelolaan sampah anorganik belum dilakukan karena keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan. Bertitiktolak pada permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian ini menawarkan solusi berupa penyuluhan dan workshop mengolah sampah plastik menjadi produk kerajinan tangan bernilai ekonomi, seperti tas, dompet, keranjang, serta asesoris. Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di Desa Melaya dan Candikusuma. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengurangi potensi terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan sampah plastik. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan usaha kreatif kerajinan tangan di lingkungan ibu-ibu PKK sehingga aktivitas pengolahan sampah plastik menjadi suatu peluang bisnis. Dengan demikian upaya kreasi sampah plastik ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Metode Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pemberdayaan ibu-ibu PKK dalam mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi. Alur kegiatan pengabdian ini adalah 1. Tahap perencanaan, yaitu pelaksana pengabdian melakukan wawancara dan diskusi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat mengenai permasalahan lingkungan dan perekonomian di kedua desa tersebut. Selanjutnya, melakukan koordinasi dengan masyarakat untuk mengatur konsep, waktu, dan teknis pelaksanaan kegiatan ini. 14 2. Tahap pelaksanaan, yaitu merupakan inti kegiatan pengabdian. Pelaksanaan kegiatan dilakukan menggunakan dua metode, yaitu a. Penyuluhan ceramah, yaitu menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan lingkungan dan ekonomi kreatif. Pengetahuan lingkungan diberikan agar masyarakat memiliki pengetahuan yang baik akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Peningkatan pengetahuan akan meningkatkan kesadaran, kepekaan, dan kepedulian masyarakat untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Penyuluhan mengenai ekonomi kreatif diberikan untuk memotivasi masyarakat agar memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. b. Workshop, yaitu melakukan praktik pengolahan sampah plastik menjadi barang kerajinan. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan ketrampilan masyarakat dalam mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Melalui praktik pengolahan ini, masyarakat diharapkan mampu mengolah sampah plastik secara mandiri sehingga aktivitas ini dapat menjadi sumber pendapatan keluarga. 3. Tahap evaluasi, yaitu melakukan penilaian atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Proses evaluasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test bertujuan untuk menguji pengetahuan masyarakat sebelum kegiatan berlangsung, sementara post-test untuk menguji tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan. Adapun alur kegiatan pengabdian ini disajikan dalam Gambar 2. Gambar 2. Alur Kegiatan Pengabdian Hasil dan Pembahasan Pengelolaan sampah plastik merupakan aktivitas yang kompleks. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengenai Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Wawancara Diskusi Koordinasi Penilaian pre-test dan post-test 15 Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, pengelolaan sampah hendaknya dilakukan menggunakan prinsip 3R Reduce, Reuse, dan Recycle. Seiring perkembangan jaman, prinsif 3R telah dimodifikasi menjadi 4R Reduce, Reuse, Replace dan Recycle Kusminah, 2018; Yunik’ati et al., 2019. Keempat istilah tersebut dapat dimaknai bahwa masyarakat hendaknya berusaha mengurangi penggunaan kemasan plastik, terutama plastik sekali pakai. Apabila memungkinkan, masyarakat menggunakan plastik tersebut berulang kali sehingga tidak meningkatkan jumlah konsumsi. Masyarakat juga dapat mengganti penggunaan plastik dengan barang lainnya yang lebih ramah lingkungan dan aman digunakan berkali-kali. Terakhir, apabila penggunaan kemasan plastik tidak dapat dihindari, masyarakat dapat mengolah kembali sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi. Agar regulasi tersebut dapat diimplementasikan secara efektif, pengelolaan sampah berbasis 4R memerlukan kerjasama dan dukungan dari pemerintah, pihak swasta, dan seluruh lapisan masyarakat. Partisipasi masyarakat memegang peranan utama dalam upaya pencapaian keberhasilan pengelolaan sampah Chung & Poon, 2001, khususnya di negara berkembang Dhokhikah & Trihadiningrum, 2012. Pengelolaan sampah dilakukan untuk sampah organik dan anorganik. Selama ini, pengelolaan sampah organik tidak menemui kendala mengingat prosesnya lebih mudah ditemui dalam kehidupan masyarakat. Namun, pengolahan sampah anorganik seperti sampah plastik menjadi tantangan utama bagi masyarakat. Kondisi ini disebabkan berbagai alasan, seperti keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan, keterbatasan waktu, rendahnya kesadaran, minat, dan antusiasme, serta munculnya rasa malas untuk melakukan aktivitas tersebut Alexander et al., 2009; Dhokhikah et al., 2015; Singhirunnusorn et al., 2012. Bercermin pada fenomena tersebut, kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memotivasi dan melakukan transfer pengetahuan kepada masyarakat agar mampu mengolah kembali sampah plastik menjadi barang ekonomis. Peserta kegiatan adalah 30 orang ibu-ibu PKK Desa Melaya dan Desa Candikusuma. Kegiatan pengabdian diawali dengan tahap perencanaan, meliputi observasi, sosialisasi, dan diskusi dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan ibu-ibu PKK. Tahap perencanaan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait konsep kegiatan, waktu, dan teknis pelaksanaan, disajikan dalam Gambar 3 dan 4. Gambar 3. Melakukan observasi mengenai pengolahan sampah plastik Gambar 4. Sosialisasi program kerja kepada pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan ibu-ibu PKK Pada tahap pelaksanaan, terdapat dua metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan workshop. Materi penyuluhan berkaitan dengan informasi pengetahuan lingkungan dan ekonomi kreatif. Pada penyuluhan lingkungan, peserta diingatkan kembali dengan prinsip 4R Reduce, Reuse, Replace dan Recycle. Pengelolaan sampah plastik yang tidak tepat menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, kesehatan, dan sosial. Salah satu solusi yaitu mendaur ulang sampah plastik menjadi barang ekonomis. Penyuluhan selanjutnya mengenai pengembangan ekonomi kreatif di kalangan ibu-ibu PKK. Ekonomi kreatif merupakan konsep yang menekankan pada pengetahuan, gagasan, dan kreativitas sebagai motor penggerak perekonomian Haeruddin et al., 2020; Linda, 2018. Selama ini, peserta menganggap bahwa pembuatan suatu usaha kreatif memerlukan modal besar dan ketrampilan kerja yang spesifik. Pada kesempatan ini, pemateri menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif berbasis sampah plastik menggunakan modal minimal karena menggunakan sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan, minuman, atau kemasan lainnya. Selain menggunakan modal minimal, usaha kreatif ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi lingkungan karena mengurangi pencemaran sampah plastik. Manfaat lainnya adalah mampu menjadi salah satu sumber pendapatan keluarga dan masyarakat Mahaputra et al., 2020. Kegiatan penyuluhan ditunjukkan pada Gambar 5. Setelah kegiatan penyuluhan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan workshop pengolahan sampah plastik. Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan, seperti kemasan plastik makanan atau minuman, benang, jarum, gunting, kain polos, dan resleting. Urutan proses yang dapat dilakukan adalah peserta melipat kemasan plastik sesuai ukuran yang telah ditentukan. Selanjutnya, lipatan-lipatan tersebut 17 dianyam menjadi bentuk tertentu. Setelah mendapatkan beberapa anyaman, peserta menggabung anyaman-anyaman tersebut secara sabar dan teliti. Apabila kerangka anyaman telah terbentuk, peserta dapat merapikan bagian pinggiran tas tersebut agar terlihat tapi. Pada bagian akhir, peserta melapisi bagian dalam anyaman tersebut dengan kain polos, serta mempercantik tas dengan cara menambahkan risleting. Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan, serta proses pembuatan kerajinan tangan ini ditunjukkan pada Gambar 6, 7, dan 8. Gambar 5. Penyuluhan mengenai lingkungan dan ekonomi kreatif Gambar 6. Bahan dan peralatan untuk membuat kerajinan tangan Gambar 7. Pembuatan lipatan plastik Gambar 8. Pembuatan anyaman Berbagai produk kerajinan tangan yang dapat dibuat seperti tas, dompet, keranjang, serta asesoris. Harga jual produk kerajinan tangan tersebut berkisar antara tersebut berkisar antara Rp. sampai dengan Rp. Harga yang ditawarkan tergantung pada ukuran dan waktu yang diperlukan untuk membuat kerajinan tangan tersebut. Beberapa produk pengolahan sampah plastik dapat dilihat pada Gambar 9 dan 10. Gambar 9. Produk yang telah dibuat Gambar 10. Contoh dompet kerajinan tangan dari sampah plastik Tahap terakhir dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan evaluasi penilaian atas seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan. Secara umum, kegiatan terlaksana dengan sukses dan lancar. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasme peserta yang tinggi dalam mengikuti penyuluhan, serta berpartisipasi aktif dalam workshop pembuatan kerajinan tangan. Selain itu, peserta dapat dengan cepat mempraktikkan pembuatan kerajinan dan mampu mengerjakan kerajinan tersebut secara mandiri. Adapun hasil evaluasi kegiatan pengabdian disajikan dalam Gambar 11 dan Gambar 12. Gambar 11. Hasil penilaian tentang pengetahuan mengenai sampah plastik Gambar 12. Alasan-alasan peserta tidak melakukan pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan tangan Gambar 11 menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan peserta terkait dampak negatif sampah plastik, prinsip pengelolaan, dan cara pengolahan sampah plastik tersebut. Dari ketiga pengetahuan yang diperoleh, peningkatan pengetahuan paling tinggi terkait dengan cara pengolahan sampah plastik, yaitu sebesar 82,5%. Hasil evaluasi pada Gambar 12 menyajikan lima alasan yang mendasari peserta tidak melakukan pengolahan sampah plastik. 19 Adapun kelima alasan tersebut adalah keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan 50,00%, keterbatasan waktu 13,33%, tidak berminat melakukan hal tersebut 13,33%, sulit dalam melawan rasa malas 16,67%, serta alasan lainnya 6,67% seperti tidak ada yang mengkoordinasi. Dari kelima alasan tersebut, mayoritas peserta menyatakan bahwa kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dan workshop pembuatan kerajinan tangan menjadi kegiatan pengabdian yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK. Kesimpulan Pengelolaan sampah plastik merupakan tantangan masyarakat di era modern. Kondisi ini perlu ditangani secara serius oleh pihak berkepentingan, seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat. Bercermin pada fenomena tersebut, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan sampah plastik, serta menciptakan usaha kreatif kerajinan tangan di lingkungan ibu-ibu PKK. Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan workshop pengolahan sampah. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengolahan sampah plastik terlaksana dengan baik. Selain itu, kegiatan pengabdian memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dan workshop pembuatan kerajinan. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari para peserta yang sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Dengan demikian, kegiatan sejenis hendaknya dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat. Ucapan Terima Kasih Terima kasih kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah mendanai kegiatan Ipteks Bagi Wilayah ini. Selain itu, terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana, Universitas Ngurah Rai, pemerintah dan masyarakat Desa Melaya dan Desa Candikusuma yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini. 20 Referensi Alexander, C., Smaje, C., Timlett, R., & Williams, I. 2009. Improving social technologies for recycling. Proceedings of the Institution of Civil Engineers-Waste and Resource Management, 1621, 15–28. Astriani, L., Mulyanto, T. Y., Bahfen, M., & Dityaningsih, D. 2020. Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Produk Kreatif dari Pengolahan Sampah Plastik. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 11, 1–9. Borrelle, S. B., Ringma, J., Law, K. L., Monnahan, C. C., Lebreton, L., McGivern, A., Murphy, E., Jambeck, J., Leonard, G. H., & Hilleary, M. A. 2020. Predicted growth in plastic waste exceeds efforts to mitigate plastic pollution. Science, 3696510, 1515–1518. Chung, & Poon, 2001. A comparison of waste-reduction practices and new environmental paradigm of rural and urban Chinese citizens. Journal of Environmental Management, 621, 3–19. CNBC 2019. Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia. Dhokhikah, Y., & Trihadiningrum, Y. 2012. Solid waste management in Asian developing countries Challenges and opportunities. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences, 27, 329–335. Dhokhikah, Y., Trihadiningrum, Y., & Sunaryo, S. 2015. Community participation in household solid waste reduction in Surabaya, Indonesia. Resources, Conservation and Recycling, 1029, 153–162. Faraca, G., & Astrup, T. 2019. Plastic waste from recycling centres Characterisation and evaluation of plastic recyclability. Waste Management, 957, 388–398. Haeruddin, M. I. M., Hakim, A., Musa, M. I., Kurniawan, A. W., Akbar, A., Natsir, U. D., & Haeruddin, M. I. W. 2020. Pemberdayaan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat di Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau Kabupaten Maros. JURPIKAT Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 12, 83–93. Hidayat, Y. A., Kiranamahsa, S., & Zamal, M. A. 2019. A study of plastic waste management effectiveness in Indonesia industries. AIMS Energy, 73, 350–370. 21 2014. Mengetahui Bahaya Sampah Plastik. Kusminah, I. L. 2018. Penyuluhan 4R Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan kegunaan bank sampah sebagai langkah menciptakan lingkungan yang bersih dan ekonomis di Desa Mojowuku Kabupaten Gresik. JPM17 Jurnal Pengabdian Masyarakat, 31, 22–28. Linda, R. 2018. Pemberdayaan ekonomi kreatif melalui daur ulang sampah plastik Studi kasus bank sampah Berlian Kelurahan Tangkerang Labuai. Jurnal Al-Iqtishad, 121, 1–19. Mahaputra, I. N. K. A., Rustiarini, N. W., Sudiana, I. M., & Anggraini, N. P. N. 2020. Program kewirausahaan pembuatan hiasan penjor Pemberdayaan ibu PKK berbasis kearifan lokal. Jurnal Solma, 92, 458–467. Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, 2018. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, 2012. Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., & Kaewhanin, W. 2012. Contextual Factors Influencing Household Recycling Behaviours A Case of Waste Bank Project in Mahasarakham Municipality. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 36, 688–697. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, 2008. Villarrubia-Gómez, P., Cornell, S. E., & Fabres, J. 2018. Marine plastic pollution as a planetary boundary threat – The drifting piece in the sustainability puzzle. Marine Policy, 9610, 213–220. Yunik’ati, Y., Imam, R. M., Hariyadi, F., & Choirotin, I. 2019. Sadar Pilah Sampah Dengan Konsep 4R Reduce, Reuse, Recycle, Replace Di Desa Gedongarum, Kanor, Bojonegoro. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS, 22, 81–87. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang kewirausahaan dan pengolahan luaran yang menghasilkan produk bernilai ekonomis yaitu sabun dan deterjen, serta mengetahui metode pemasarannya. Sasaran peserta dari kegiatan ini adalah warga kelurahan Allepolea Kecamatan Lau di Kabupaten Maros. Secara umum, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang ditunjukkan dari ketekunan dan kedisiplinan dalam mengikuti setiap tahapan dalam kegiatan. Selain itu setiap peserta ikut berpartisipasi dalam menentukan materi pelatihan terkait dengan pelaksanaan tugas yang dijalankan sehari-hari. Setiap peserta mampu menghasilkan produk bernilai ekonomis dan juga mampu memasarkan produk tersebut baik melalui mekanisme penjualan offline maupun online. Melalui kegiatan ini setiap peserta merasakan manfaat dari kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan dan mengharapkan kegiatan seperti ini dapat diberikan secara rutin dan juga membawa khazanah baru bagi pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga akan meningkatkan taraf kehidupan warga secara Indonesia telah memfokuskan perhatian pada upaya pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan. Kegiatan pengabdian ini memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia bernilai ekonomi melalui program kewirausahaan di Desa Kaliakah dan Desa Baluk. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, seperti 1 rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai wirausaha, 2 kurangnya motivasi untuk melakukan wirausaha, serta 3 rendahnya kreativitas untuk memulai wirausaha. Bertitiktolak dari permasalahan tersebut, program kewirausahaan ini direalisasikan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan “mejejahitan” hiasan penjor. Program ini dilatarbelakangi pemikiran bahwa hiasan penjor merupakan kerajinan yang sering digunakan dalam kegiatan upacara agama dan adat di Bali. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa mayoritas peserta menyatakan pelatihan menarik dan bermanfaat. Selain itu, peserta juga mampu memahami materi yang diberikan sehingga memiliki keinginan untuk menjadi wirausaha, khususnya berkaitan dengan pembuatan hiasan mess of plastic It is not clear what strategies will be most effective in mitigating harm from the global problem of plastic pollution. Borrelle et al. and Lau et al. discuss possible solutions and their impacts. Both groups found that substantial reductions in plastic-waste generation can be made in the coming decades with immediate, concerted, and vigorous action, but even in the best case scenario, huge quantities of plastic will still accumulate in the environment. Science , this issue p. 1515 , p. 1455Yunik'ati Yunik'atiRio Miftakhul ImamFebri Hariyadi Ismi ChoirotinHousehold waste is becoming a common problem in our society. The consumptive lifestyle that is not supported by a good awareness of waste management resulting in increased waste volume. It will give a bad impact on the environment. This community service activity was aimed to provide solutions to waste problems in Gedongarum Village. The programs arranged were waste sorting through socialization and training activity of 4R concept Reduce, Reuse, Recycle and Replace, and manufacturing of waste sorting facilities. The results of the evaluation showed that the awareness of the community to the importance of waste sorting and processing increased by and the knowledge on waste management, increased by The effectiveness of the program's success amounted to while 86,9% of the respondents support the activities to be management in Indonesia is less effective. According to Indonesia Statistics in 2016, the population in Indonesia reached 261,115,456 people and produced 65,200,000 tons of waste per year. Additionally, the growth of economy has an impact in industrial establishment. The activitity of industries lead to the increase of waste production. From the total waste piles, 85,000 tons per year are plastic waste. The waste pile will increase along with the projected increase in population and industrial growth. The considerable amount of plastic waste in Indonesia will be dangerous for the environment. Therefore, a strategy is needed to prevent the increasing amount of plastic waste in Indonesia. This study is conducted to determine the appropriate strategy to be done by identifying the type of plastic waste in Indonesia, mapping the flow of plastic distribution to become waste, and knowing the existing process of plastic waste management. A large number of plastic waste produce toxic substances swhich has to be handled properly. The root problem of the accumulation of plastic waste in Indonesia is the absence of an effective system in treating plastic waste. The result of this study is a solution that can be applied in order to reduce the accumulation of plastic waste in Indonesia by having industries across country to implement a sustainable system . Industries across Indonesia are expected to work together by creating and implementing a plastic waste management systems using a reverse logistics systems where plastic waste is returned to the factories that produce it. Afterwards, factories will manage the plastic waste by recycling and reusing exponential increase in the use of plastic in modern society and the inadequate management of the resulting waste have led to its accumulation in the marine environment. There is increasing evidence of numerous mechanisms by which marine plastic pollution is causing effects across successive levels of biological organization. This will unavoidably impact ecological communities and ecosystem functions. A remaining question to be answered is if the concentration of plastic in the ocean, today or in the future, will reach levels above a critical threshold leading to global effects in vital Earth-system processes, thus granting the consideration of marine plastic pollution as a key component of the planetary boundary threat associated with chemical pollutants. Possible answers to this question are explored by reviewing and evaluating existing knowledge of the effects of plastic pollution in marine ecosystems and the core planetary boundaries’, biosphere integrity and climate change. The irreversibility and global ubiquity of marine plastic pollution mean that two essential conditions for a planetary boundary threat are already met. The Earth system consequences of plastic pollution are still uncertain, but pathways and mechanisms for thresholds and global systemic change are identified. Irrespective of the recognition of plastic as a novel entity in the planetary boundaries framework, it is certain that marine plastic pollution is closely intertwined with global processes to a point that deserves careful management and goal of this study was to examine the community participation in household solid waste HSW reduction and the influencing factors in eastern Surabaya. The research was conducted in three districts, namely Sukolilo, Rungkut, and Tenggilis Mejoyo. The HSW sampling for SW composition analysis was performed over eight consecutive days. Survey concerning community involvement in HSW reduction was conducted in 300 households using stratified random sampling technique. The questionnaires were distributed during HSW sampling for generation rate and composition measurements. Results of this study showed that average HSW generation rate in eastern Surabaya was kg/capita/day. The HSW composition was dominated by food waste followed by plastics paper and used diapers The socio-economic characteristics had less influence than the supporting factors on sorting, recycling and composting activities. This study suggested four strategies to support the community participation on HSW reduction in eastern Surabaya. These strategies were to intensify the HSW reduction training programs; to intensify the information dissemination through mass media and campaign; to increase the number of environmental cadres; and to optimize the existence of waste bank and its function. Roza LindaPenelitian ini bertujuan untuk melihat pola kerjasama dalam bank sampah, dan bagaimana proses pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat melalui daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Berlian Kelurahan Tangkerang Labuai. Selain itu tujuan dari penelitian ini juga untuk melihat apa saja dampak sosial dan dampak ekonomi terhadap masyarakat atas keberadaan Bank Sampah Berlian. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Berlian berjalan cukup baik. Kegiatan daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Berlian telah memberikan manfaat yang sangat banyak bagi masyarakat dan anggotanya antara lain manfaat yang dirasakan oleh masyarakat selain manfaat sosial juga manfaat ekonomi. Kegiatan ini juga memberikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat tentang bagaimana mengolah sampah dengan baik. Giorgia FaracaThomas F. AstrupWhile recycling has been recognised as the preferred plastic waste management solution, little is known about the detailed characteristics of plastic waste and how these may affect its recycling. In this study hard plastic, plastic film and PVC waste collected at three Danish recycling centres were sampled and characterised according to product applications, legislative requirements quality, expected product life time, polymer types and presence of potential impurities such as coloured plastics, non-plastic materials and multi-polymer products. The obtained information was applied for estimation of overall recycling potentials for selected archetype recycling process chains based on material flow analysis. In addition to providing detailed data for the composition of the plastic waste products, the results showed that impurities represented 28% wet weight of the plastic waste, and that about 75% of the plastic waste was characterised as Low Quality applications, indicating some legislative recovery restrictions. By accounting for the level/type of impurities, the overall recycling potential was found to be 52% for hard plastics, 59% for plastic films and 79% for PVC waste. The results showed that while varying according to polymer type, the recyclability of “High Quality” plastic waste was 12–35% higher than “Low Quality” applications. While actual results are representative of Danish conditions, the study demonstrates that detailed characteristics of plastic waste are needed to identify potential challenges to recycling and thereby potentially improving the design and recovery efficiency of recycling facilities.
Ringkasan Clarymond Simbolon1 tahun yang lalu PPPKMateri : Kompetensi Teknis Guru SMP Prakarya Mendaur ulang limbah keras anorganik menjadi karya kerajinan, agar kita dapat membantu menyelesaikan masalah polutan di lingkungan kita merupakan proses dari recycle remove Menurut Kamu jawabannya yang mana sih Pendapat Teman Belum
Pengertian Recycle – Sampah plastik kini kian menjadi perhatian seiring dengan meningkatnya pencemaran di udara, tanah, hingga laut. Kasus penumpukan sampah plastik sendiri kini mencapai angka berton-ton dan menjadi masalah yang perlahan menyulitkan atau bahkan menjadi salah satu pemicu kerusakan lingkungan. Sampah plastik di Indonesia sendiri memiliki angka yang cukup tinggi serta sangat memprihatinkan. Pada dasarnya, sampah plastik juga muncul karena tingginya minat para produsen serta masyarakat atas kemasan yang sangat mudah diproduksi, dibawa, serta digunakan. Namun, dengan banyaknya produsen kemasan yang memproduksi bahan dari sampah plastik, maka sampah plastik terus bertambah. Untuk mengatasi masalah ini, tentu peran dari masyarakat serta pemerintah sangat diperlukan agar angka penyebarannya sampah plastik akan tetap dalam kondisi terukur dan teratur. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS, sampah plastik di Indonesia telah mencapai 64 juta ton per tahun serta sebanyak 3,2 juta ton di antaranya adalah sampah plastik yang dibuang ke laut. Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan ialah sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak ton jumlah kantong plastik. Data dari Geotimes tahun 2016 menyebutkan bahwa sampah di Jakarta jumlahnya mencapai ton per hari serta 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Di Bali sendiri angkanya mencapai ton per hari, sementara di Palembang angkanya naik tajam dari 700 ton per hari menjadi ton per hari. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok. Tentunya terdapat berbagai cara untuk mengurangi pencemaran sampah plastik, baik dengan pengurangan jumlah plastik sekali pakai hingga pada metode 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Dari ketiga metode ini, salah satu metode yang saat ini digunakan oleh banyak orang adalah recycle. Metode recycle bukan hanya dapat mengurangi sampah, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang cukup menguntungkan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang recycle, kamu bisa simak artikel ini, Grameds. Pengertian Recycle 3RLalu, Apa yang Perlu Dilakukan dengan Daur Ulang?Mencegah Barang yang Sulit Diproses Daur UlangMelakukan Upcycle dari RumahMengirim Sampah untuk Daur UlangContoh Kegiatan Recycling1. Contoh Aktivitas Penggunaan Kembali Harian2. Contoh Aktivitas Pengurangana Harian3. Contoh Kegiatan Recycle HarianContoh Barang Recycle1. Bohlam Lampu yang Dijadikan Vas atau Akuarium2. Kerajinan Kertas Daur UlangBuku-Buku TerkaitKreasi Daur UlangMenghias 25 Kreasi Cake Ulang Tahun Anak dengan Plastic IcingMembuat Kerajinan dari KayuSeri Aku Terampil Yuk, Berkreasi Dengan Barang Bekas; Kreatif Dengan BotolPenutupBuku Terkait KerajinanArtikel Terkait Kerajinan Pixabay Jika Kamu bertanya apa itu recycle, maka jawabannya ialah daur ulang atau proses untuk menghancurkan barang yang sudah tak lagi digunakan, untuk kemudian diolah lagi menjadi sesuatu yang baru serta memiliki banyak manfaat, sehingga dapat kembali digunakan. Sebagian juga menganggap bahwa daur ulang atau recycle sebagai cara utama dalam menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah. Padahal sesungguhnya ini adalah langkah ketiga yang baru dilakukan, ketika reduce dan reuse sudah tak lagi efektif. Jadi, dalam upaya mengurangi sampah sebisa mungkin untuk menggunakan reduce ataupun reuse terlebih dulu. Lalu, apa Perbedaan antara recycle dan upcycle? Dimana orang-orang cukup banyak yang salah mengira upcycle sebagai recycle, ataupun sebaliknya. Sebagian lain juga menganggap bahwa upcycle merupakan istilah lain recycle, dengan makna sama, yaitu daur ulang. Padahal keduanya sebagai istilah dengan makna yang jauh berbeda. Upcycle memang sekilas mirip dengan recycle, yang di mana barang-barang yang sudah tidak digunakan, kemudian diolah kembali menjadi barang yang berguna. Namun bedanya, jika di dalam proses recycle, bentuk barang aslinya dihancurkan, hingga dibentuk lagi menjadi barang baru. Sementara itu, untuk upcycle, terdapat proses daur ulang yang mengubah barang ini menjadi barang dengan kemanfaatan baru tanpa menghilangkan bentuk barang yang asli. Dengan kata lain, upcycle tidak melewati tahapan penghancuran atau peleburan. Supaya lebih mudah, pahami juga contoh berikut ini Recycle Botol kaca dihancurkan menjadi pecahan-pecahan kecil, kemudian diolah melalui pabrik untuk dilelehkan, sehingga menjadi material kaca daur ulang yang dapat dicetak kembali sesuai dengan keinginan. Upcycle Celana jeans bekas yang dipotong sebagian kemudian dijahit kembali menjadi tas. Lalu, Apa yang Perlu Dilakukan dengan Daur Ulang? Tentu saja, hal yang lebih penting dibanding sekadar sederet pengertian di atas adalah aksi nyata. Karena hanya aksi nyata yang akan benar-benar memberikan perubahan untuk lingkungan kita. Berikut di bawah ini adalah langkah-langkah daur ulang yang dapat kamu lakukan Mencegah Barang yang Sulit Diproses Daur Ulang Perlu dipahami bahwa terdapat beberapa jenis barang yang sangat sulit atau bahkan benar-benar tidak bisa didaur ulang. Padahal recycle telah menjadi langkah terakhir dalam pengolahan sampah. Jika terdapat barang yang tidak bisa didaur ulang, artinya ia hanya akan teronggok menumpuk menjadi sampah. Jadi alangkah baiknya, jika kamu menghindari membeli barang-barang yang sulit serta tidak bisa didaur ulang. Misalnya, bungkus kemasan plastik dengan banyak layer seperti diantaranya kemasan saset, sabun refill, dan lain sebagainya. Bahkan, lebih baik lagi kalau kamu juga mengurangi penggunaan kertas kado mengkilap, selotip, sticky note, selotip, dan sebagainya. Melakukan Upcycle dari Rumah Seandainya kamu telah berusaha untuk tidak membeli, tetapi tetap ada sisa buangan sampah, maka kamu dapat melakukan upcycle dari rumah dan pilih cara yang masih realistis untuk dilakukan. Misalnya saja dengan menjahit kembali pakaian yang rusak menjadi barang baru, entah itu sarung bantal, tote bag, dan masih banyak lain. Selain melatih kreativitas dalam mengolah kembali barang-barang bekas, kamu juga bisa mendapatkan manfaat dari barang-barang yang kamu buat sendiri, bahkan bisa memiliki nilai ekonomi. Bagi kamu yang masih bingung untuk melakukan upcycle, maka kamu bisa mengikuti upcycle kenamaan tanah air, yaitu dianarikasari, melalui laman instagramnya Diana sering membagikan ceritanya melakukan upcycle. Mengirim Sampah untuk Daur Ulang Lalu, bagaimana kalau tak sempat untuk meng-upcycle setiap barang bekas dan sampah yang ada? Kamu dapat mengirimnya ke tempat daur ulang. Manfaatkan jasa pilah dan jemput sampah dari Personal Waste Management Waste4Change. Tapi ingat ya, untuk memisahkan sampah, harus berdasarkan jenisnya, pisahkan juga berdasarkan pada bahan-bahannya, sehingga pihak pendaur ulang akan lebih cepat saat memprosesnya. Tak lupa juga untuk pastikan hanya sampah anorganik saja, tanpa sampah organik maupun sampah B3. Kini sudah paham kan apa itu recycle, apa perbedaannya dengan upcycle dan bagaimana cara melakukannya dari rumah kamu sendiri. Yuk, mulai lakukan perubahan dari hal-hal sederhana yang dapat kamu lakukan untuk menyelamatkan bumi kita. Tak ada yang sulit, karena semua akan menjadi mudah seiring dengan kita terbiasa olehnya. Contoh Kegiatan Recycling Dalam aktivitas sehari-hari, pasti ada saja barang-barang yang tidak dapat digunakan lagi, tetapi dapat dimanfaatkan menjadi barang baru yang lebih berdaya guna. Barang lama ini juga dapat dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja baru, seperti di antaranya membuat prakarya yang dapat dijual, sehingga dapat menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Lalu, apa saja kegiatan recycling yang dapat dilakukan serta diterapkan, baik di rumah atau di masyarakat? Berikut beberapa di antaranya Pilih wadah atau barang yang dapat digunakan berkali-kali ataupun digunakan kembali. Seperti di antaranya penggunaan tas belanja atau serbet sebagai pengganti kertas. Gunakan juga wadah atau kemasan kosong. Misalnya saja pada botol minuman bekas digunakan kembali sebagai wadah minyak ataupun sabun cair. Gunakan baterai isi ulang ataupun alat elektronik yang komponennya dapat dimanfaatkan kembali. Manfaatkan teknologi seperti email untuk untuk mengirim info penting atau file sebagai softcopy untuk pengganti hardcopy kertas sebagai kebutuhan pekerjaan dan lainnya. Hindari menggunakan serta membeli produk yang menghasilkan pemborosan, seperti diantaranya penggunaan plastik sekali pakai. Buang sampah organik dan manfaatkan menjadi kompos. Tidak hanya itu saja, di bawah ini akan dijelaskan beberapa kegiatan recycling yang sudah dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu penggunaan kembali harian, pengurangan harian, dan recycle harian. 1. Contoh Aktivitas Penggunaan Kembali Harian Gunakan kembali wadah ataupun berbagai kemasan kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya saja pada botol minuman bekas yang dapat digunakan kembali sebagai pot. Gunakan juga perangkat penyimpanan elektronik yang dapat dihapus atau ditulis ulang. Gunakan sisi kertas yang kosong untuk menulis agar tidak banyak menggunakan kertas. Gunakanlah email atau aplikasi chatting untuk mengirim surat, foto, dokumen, dan sebagainya. Jual atau pilah sampah kepada pihak-pihak yang membutuhkan atau bisa juga diolah menjadi barang bernilai ekonomis. 2. Contoh Aktivitas Pengurangana Harian Pilihlah produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang. Hindari penggunaan serta membeli produk yang menghasilkan banyak pemborosan. Gunakan juga produk yang dapat diisi ulang atau di-refill. Misalnya saja pada alat tulis yang dapat diisi ulang, sabun yang diisi ulang, dan sebagainya. Gunakan juga lebih sedikit bahan-bahan sekali pakai, misalnya kantong plastik yang sebaiknya segera diganti dengan totebag. Hindari membeli serta menggunakan hal-hal yang tidak perlu atau barang-barang yang hanya menambah sampah di rumah. 3. Contoh Kegiatan Recycle Harian Pilihlah produk serta kemasan yang dapat didaur ulang serta dapat terurai secara hayati. Daur ulang kertas bekas menjadi kertas ataupun karton lagi. Jadikan sampah organik serta daur ulang menjadi kompos. Jadikan sampah non-organik menjadi barang-barang yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomi. Itulah beberapa contoh kegiatan recycling yang bisa kamu terapkan dari rumah. Jadi, apakah kamu sudah melakukan kegiatan recycling? Contoh Barang Recycle Terdapat banyak jenis serta kreasi yang dapat dilakukan untuk recycling barang, berikut di bawah ini beberapa di antaranya. 1. Bohlam Lampu yang Dijadikan Vas atau Akuarium Penggunaan bohlam lampu sekali pakai menjadikan sampah elektronik. Oleh karena itu, bohlam lampu dapat dikreasikan menjadi akuarium mini ataupun vas tanaman mini. Terlebih lagi, contoh barang recycle ini memiliki nilai ekonomi, sehingga bisa dijual. 2. Kerajinan Kertas Daur Ulang Kertas yang tak terpakai juga dapat di daur ulang menjadi kertas baru untuk membuat kerajinan ataupun mading. Caranya mudah hanya dengan menambahkan lem kayu serta sedikit pewarna kemudian mencetaknya lagi menjadi lembaran kertas baru atau bisa dijadikan sebagai vas bunga seperti contoh gambar di atas. 3. Tatakan Gelas dalam CD atau DVD Bekas CD dan DVD yang tak terpakai dapat digunakan untuk membuat tatakan gelas yang cantik dan ekonomis. Daur ulang ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan karpet serta kertas kado di kedua sisi CD ataupun DVD. Buku-Buku Terkait Kreasi Daur Ulang Di sekitar rumah kita banyak sekali ditemukan barang-barang yang sudah tidak terpakai, dianggap sampah, dan tak berguna seperti botol plastik bekas air mineral, botol propolis, plastik kresek, tutup gelas plastik, kemasan mika, kertas-kertas, dus bekas tempat susu, stik bekas es krim, dan masih banyak lagi. Alangkah sayangnya kalau kita buang begitu saja. Ternyata dari barang-barang tersebut bisa kita buat menjadi barang-barang cantik yang lebih bermanfaat dan layak jual. Di buku ini kami membahas tentang bagaimana memanfaatkan barang-barang yang dianggap sampah menjadi benda yang cantik dan bermanfaat, seperti Vas Unik, Vas Mini, Souvenir Mungil, Wadah Gantung Serbaguna, Kipas Cantik, , Vas Bunga Cantik, Tempat Surat/ Tisu, Gantungan Kunci Cantik, Gantungan Kunci Kipas, souvenir Magnet Kulkas, Laci Aksesoris, Tempat Kartu Gantung, Mantel Pot Tanaman, Pigura, Wadah Peralatan, Buket Bunga, dan lain lain. Disertai foto step by step sehingga memudahkan pembaca yang ingin mencoba. Semoga buku ini menjadi sumber inspirasi untuk Anda. Menghias 25 Kreasi Cake Ulang Tahun Anak dengan Plastic Icing Buku Menghias 25 Kreasi Cake Ulang Tahun Anak dengan Plastic Icing ini merupakan panduan detail untuk menjadi mahir dalam membuat hiasan cake bagi buah hati hiasan cake dengan bentuk atau model atraktif merupakan daya tarik tersendiri dari keseluruhan penampilan cake. Jangan buru-buru berkecil hati dalam urusan menghias cake. Selalu ada jalan keluarnya, salah satunya memiliki buku ini dan cermati dan praktekkan!!! Kunci sukses menghias cake adalah Mengikuti instruksi yang tertera dalam buku secara cermat. Kerjakan saja step by step, mulai dari yang paling mudah. Sabar dan tidak mudah putus asa. Sering berlatih dan percaya diri bahwa Anda juga bisa membuat hiasan cake dengan menarik. Keputusan pertama yang sebaiknya Anda ambil adalah membeli buku ini, kemudian mempelajari secara cermat, akhirnya praktikan secara teliti agar Anda dapat juga menghasilkan karya yang dapat dikenang selamanya oleh buah hati Anda. Membuat Kerajinan dari Kayu Kayu merupakan salah satu bahan alam yang banyak terdapat di Indonesia. Selain digunakan sebagai bahan bangunan, kayu juga banyak digunakan sebagai bahan kerajinan yang bernilai tinggi. Bahan kerajinan yang baik adalah kayu-kayu yang sudah tua dan dikeringkan karena tidak terlalu menyusut. Ada dua jenis kayu kerajinan, yaitu kayu lunak kayu pinus, kayu meranti dan kayu keras kayu sawo, kayu mahoni, kayu jati. Peralatan yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan kayu, di antaranya gergaji tangan, gergaji bentuk, gergaji potong, pisau, batu asah ameril, batu asah alam, papan pengasah yang dilapisi kulit, pahat cekung, penusuk, penjepit, palu dari kayu, papan tempat menggergaji, papan untuk menggergaji bentuk, papan triplek untuk alas. Seri Aku Terampil Yuk, Berkreasi Dengan Barang Bekas; Kreatif Dengan Botol Adik-adik, adakah dari kalian yang pernah berpura-pura menjelajahi bulan dengan memakai baju astronot buatan sendiri? Atau pernahkah kalian menggunakan sebuah gelang yang terbuat dari botol bekas? Wah, pasti lucu dan seru, adik-adik! Kalian juga tidak perlu membeli itu semua, sebab kalian hanya tinggal membuatnya sendiri. Asyik, kan? Dengan mengikuti langkah-langkah dalam buku ini, kalian akan dapat membuat banyak prakarya yang pasti tidak akan membosankan, deh! Banyak benda unik dan menarik yang dapat kita buat dari bermacam-macam bahan bekas. Kalian juga dapat membuat hiasan dan mainan dari bahan yang sudah tidak terpakai tersebut. Di dalam buku ini, kalian diajak untuk membuat prakarya yang terbuat dari bahan-bahan yang murah dan juga mudah didapat. Contohnya, botol, kaleng, plastik bekas, gelas, dan kayu. Semua bahan tersebut akan kita sulap menjadi berbagai hiasan dan mainan yang bagus, lho! Ayo, mulailah bersiap dan ikuti semua petunjuk dalam buku ini! Penutup Melakukan kegiatan recycle bisa dibilang sebagai suatu keharusan. Jika belum terbiasa, sebaiknya mulai dibiasakan mulai dari saat ini. Hal ini perlu dilakukan sesegera mungkin agar kondisi bumi kita tetap terjaga dengan baik dan lingkungan pun tetap bersih. Membuat kerajinan dari bahan daur ulang memang sangat menguntungkan. Namun, terkadang ada sebagian orang yang belum mengetahui kerajinan seperti apa yang akan dibuat. Jangan khawatir, melalui buku-buku kerajinan yang ada di kamu bisa menemukan berbagai macam kreativitas. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Sofyan Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Contohrecycle sehari-hari diantaranya yaitu: Memakai kemasan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai; Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton. Mengolah sampah organik menjadi kompos. Mengolah sampah organik menjadi barang yang bermanfaat atau bahkan memiliki nilai jual. Mengolah sampah/limbah menjadi sumbar bahan bakar.
Kita mungkin sudah sering mendengar istilah recycle ketika sedang belajar tentang daur ulang sampah. Hal tersebut memang ada hubungannya, sebab istilah recycle merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang artinya daur ulang dan sangat berkaitan dengan upaya mengolah limbah dari berbagai macam aktivitas manusia. Sampah memang menjadi salah satu masalah yang belum terpecahkan hingga saat ini. Dimana setiap tahunnya jumlah sampah di berbagai belahan dunia semakin meningkat. Khususnya adalah sampah plastik. Merujuk dari Databooks, setiap warga negara Indonesia menghasilkan sembilan kilogram sampah plastik sekali pakai. Hal itu menjadi Indonesia sebagai salah satu negara dengan buangan sampah plastik sekali pakai per kapita terbesar keenam di Asia Tenggara di tahun 2019. Sementara dalam periode tersebut, Singapura menempati urutan pertama dengan buangan sampah plastik sekali pakai mencapai 76 kilogram per kapita. Melihat fenomena tersebut, jumlah penggunaan sampah plastik memang tergolong masih tinggi, khususnya di negara Indonesia. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah recycle, dimana metode tersebut adalah salah satu solusi yang tepat supaya jumlah limbah bisa berkurang. Selain plastik, jenis limbah lainnya seperti kayu dan logam dapat didaur ulang menggunakan metode tertentu. Dihimpun dari berbagai sumber, yuk simak penjelasan lengkap mengenai recycle dan manfaatnya untuk lingkungan. Apa Itu Recycle?Konsep 3R Reduce, Reuse, RecycleManfaat Recycle1. Menghemat Sumber Daya2. Hemat Energi3. Melindungi Lingkungan4. Mengurangi Timbunan SampahApa yang Perlu Dilakukan dengan Recycle?1. Mencegah Barang yang Sulit Diproses Daur Ulang2. Melakukan Upcycle dari Rumah3. Mengirimkan Sampah Daur UlangContoh Recycle1. Membuat Media Tanam2. Merubah Sampah Plastik Menjadi Mainan3. Merubah Sampah Menjadi Aksesoris Cantik4. Membuat Barang Berbahan Dasar Sampah Plastik5. Kerajinan Lampu Pijar6. Luruskan Kabel dengan Klip Penahan7. Tatakan Gelas Menggunakan CD atau DVD Bekas8. Wadah Charger Handphone Untuk Botol Bekas9. Kertas Daur Ulang Untuk Kerajinan TanganLangkah Recycling dari Perusahaan Apa Itu Recycle? Recycle adalah istilah atau kata yang menggambarkan mengenai upaya manusia untuk mengolah limbah yang dihasilkannya. Dengan mendaur ulang sampah memang bukan solusi atau jalan keluar untuk mengatasi masalah sampah yang semakin meningkat. Namun dengan memilah sampah yang dapat didaur ulang, maka jumlah limbah bisa sedikit berkurang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata daur ulang memiliki arti suatu kegiatan atau pemrosesan kembali bahan yang pernah digunakan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kita dapat mengartikan bahwa recycle merupakan kegiatan untuk mendaur ulang kembali barang bekas seperti kertas, plastik, dan lain sebagainya. Recycle adalah suatu aktivitas positif yang dapat dilakukan mulai dari skala kecil sampai kelompok dengan jumlah anggota yang cukup banyak. Semakin sering kita melakukan kegiatan recycle terhadap limbah yang dihasilkan oleh manusia, maka jumlah limbah sampah yang terus menumpuk di sekitar kita dapat berkurang sedikit demi sedikit. Dengan berkurangnya limbah sampah, maka lingkungan disekitar kita akan menjadi bersih dan terhindar dari pencemaran. Apabila lingkungan tercemar, maka bukan hanya manusia saja yang merasakan dampak negatifnya, lebih dari itu, pencemaran lingkungan juga akan merusak ekosistem dan mengganggu keberlangsungan hidup makhluk hidup lain. Salah satu contoh recycle adalah dengan cara memproses kembali bahan yang masih bisa kita gunakan. Misalnya saja, jika seseorang mempunyai bekas kotak tisu, maka bahan itu bisa kita manfaatkan kembali menjadi barang yang lebih berguna. Mengutip dari situs beberapa waktu yang lalu, salah satu perusahaan alat olahraga ternama yakni Nike, sudah meluncurkan jersey yang diklaim ramah lingkungan untuk klub sepak bola Liverpool. Satu buah seragam itu dibuat dari 10 botol plastik daur ulang. Hal tersebut membuktikan bahwa recycle adalah salah satu upaya yang cukup efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Bumi. Di luar sana ada salah satu istilah yang terdengar sama dengan recycle. Orang-orang seringkali menyebutnya dengan nama upcycle. Meski terdengar hampir mirip, tapi kedua istilah tersebut sebenarnya mempunyai perbedaan. Akan tetapi, tetap mempunyai konotasi positif dalam mengurangi jumlah limbah sampah. Dilansir dari recycle adalah proses mendaur ulang limbah sampah dengan cara menghancurkan bahan tersebut dulu, lalu dibentuk menjadi barang yang baru. Misalnya saja seperti jersey Liverpool yang dibuat oleh perusahaan Nike. Sedangkan upcycle adalah sebuah istilah yang menggambarkan upaya daur ulang terhadap suatu barang yang diubah menjadi barang dengan fungsi baru tanpa menghilangkan wujud aslinya. Selain istilah yang sudah disebutkan di atas, kata recycle adalah salah satu bagian yang masuk ke dalam gagasan 3R yang telah dijalankan beberapa tahun ini oleh berbagai macam komunitas dunia. Konsep 3R Reduce, Reuse, Recycle Menurut Environment Indonesia, konsep dari 3R Reduce, Reuse, Recycle ini adalah salah satu solusi dalam mengelola sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos ataupun memanfaatkannya menjadi sumber listrik. Metode 3R ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik itu perorangan ataupun secara kelompok. Sistem 3R ini terdiri dari reuse, reduce, dan recycle. Reuse adalah menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Lalu, reduce adalah salah satu upaya untuk mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Sementara istilah recycle adalah mengolah kembali sampah menjadi barang baru yang bermanfaat dan berguna untuk manusia. Manfaat Recycle Manfaat dari recycle untuk lingkungan dapat dirasakan dan juga berdampak pada kehidupan dalam jangka panjang. Lalu, apa saja manfaat recycle untuk lingkungan? Yuk simak poin-poinnya di bawah ini. 1. Menghemat Sumber Daya Bahan bekas yang diubah menjadi produk baru akan mengurangi kebutuhan konsumsi sumber daya alam. Sebab, produk baru selalu dibuat dengan mengekstraksi bahan mentah melalui pertambangan dan juga kehutanan. 2. Hemat Energi Selain bisa menghemat sumber daya alam, penggunaan energi juga dapat dikurangi daripada dengan menghasilkan produk baru dari bahan mentah. 3. Melindungi Lingkungan Selain lebih menghemat energi, kebutuhan untuk ekstraksi sumber daya alam, seperti halnya penambangan, penggalian, dan penebangan. Proses tersebut akan menciptakan polusi udara dan air yang substansial. 4. Mengurangi Timbunan Sampah Pada proses recycle, bahan yang didaur ulang kembali menjadi produk baru akan menghasilkan sampah dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut dapat membantu mengurangi tumpukan sampah di TPA yang berpotensi merusak lingkungan. Apa yang Perlu Dilakukan dengan Recycle? Pastinya, hal yang lebih penting dibandingkan dengan sekadar sederet pengertian di atas adalah aksi nyata. Sebab, hanyalah aksi nyata yang akan benar-benar memberikan perubahan untuk lingkungan kita. Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan dengan recycle. 1. Mencegah Barang yang Sulit Diproses Daur Ulang Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa jenis barang yang sangat sulit atau bahkan benar-benar tidak dapat didaur ulang. Padahal recycle sudah menjadi salah satu langkah terakhir dalam pengolahan sampah. Apabila ada barang yang tidak dapat didaur ulang, itu artinya hanya akan teronggok di tumpukan sampah. Jadi, lebih baik kamu hindari untuk membeli barang yang sulit untuk didaur ulang atau bahkan tidak bisa didaur ulang. Misalnya saja, bungkus kemasan plastik yang memiliki banyak layer seperti kemasan saset, sabun refill, dan lain sebagainya, kertas kado yang mengkilap, selotip, sticky note, dan lainnya. 2. Melakukan Upcycle dari Rumah Seandainya memang sudah berusaha untuk tidak membeli berbagai barang yang sulit untuk didaur ulang, tapi tetap ada sisa buangan sampah, maka kamu bisa melakukan upcycle dari rumah. Kamu bisa memilih cara yang masih realistis untuk dilakukan. Misalnya saja, seperti menjahit kembali pakaian yang sudah rusak menjadi barang baru, entah itu untuk sarung bantal, tote bag, dan lain sebagainya. Selain melatih kreativitas dalam mengolah sampah atau barang-barang bekas, kamu juga bisa memperoleh manfaat dari barang-barang yang sudah kamu buat sendiri. Salah satunya yaitu kamu bisa mengikuti upcycle dari kenamaan tanah air yakni dianarikasari, melalui laman instagramnya, Diana kerap membagikan ceritanya dalam melakukan upcycle. 3. Mengirimkan Sampah Daur Ulang Lalu, bagaimana jika kita tidak sempat untuk meng upcycle barang bekas dan sampah yang ada di rumah? Jadi, kamu bisa mengirimkannya ke tempat daur ulang. Dimana kamu yang tidak sempat mengirimkan juga bisa memanfaatkan jasa pilah dan jemput sampah dari Personal Waste Management Waste4Change. Tapi perlu diingat, untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, kamu bisa memisahkan berdasarkan bahan-bahannya. Sehingga pihak pendaur ulang akan lebih cepat dalam memproses sampah yang kamu miliki. Pastikan juga bahwa hanya sampah anorganik saja, tanpa adanya sampah organik ataupun sampah B3. Contoh Recycle Mengutip dari situs dan sumber yang lainnya, berikut ini adalah beberapa contoh nyata yang dapat kita lakukan dalam mendaur ulang sampah. Hal tersebut sejalan dengan pengertian recycle yaitu kegiatan yang memproses kembali barang yang sudah tidak terpakai. Membuat produk melalui proses recycle tergolong sangat mudah, beberapa contoh diantaranya yaitu payung, baju, tas, dan lain sebagainya. Pastinya produk tersebut diciptakan dari barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi seperti plastik kemasan, kaleng, botol plastik, kardus, sampai sedotan bekas. Contoh recycle yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan di rumah adalah pembuatan kertas daur ulang. Cara membuatnya pun cukup mudah. Namun jika proses pembuatan kertas daur ulang tersebut masih tergolong sulit untuk para pemula. Maka kamu bisa membuat contoh recycle dari kardus bekas untuk kemudian dijadikan sebagai mainan. Mainan yang cukup populer yaitu mainan mobil karena proses pembuatannya tergolong cukup mudah. Akan tetapi, kamu juga bisa berkreasi seunik mungkin, misalnya saja membuat kapal bajak laut yang keren. Untuk kamu yang ingin mengetahui beberapa contoh recycle. Yuk simak ulasannya berikut ini 1. Membuat Media Tanam Barang bekas yang sulit terurai oleh tanah dapat kita manfaatkan untuk dijadikan sebagai wadah media tanam. Misalnya saja galon ataupun ember bekas. Kamu bisa mengubah barang-barang tersebut menjadi pot tanaman. Selain bisa membuat lingkungan rumah menjadi bersih, merubah barang bekas dari sampah plastik menjadi media tanam juga akan menghemat uang kamu. Karena dengan barang tersebut, kamu tidak perlu lagi repot membeli pot untuk tanaman. 2. Merubah Sampah Plastik Menjadi Mainan Ada banyak sekali limbah rumah tangga yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai mainan. Dengan mengandalkan sedikit kreativitas, maka barang tersebut bisa diubah menjadi produk yang mengandung nilai estetik. Kamu mungkin pernah mendengar atau sekadar melihat barang bekas yang diubah menjadi mainan. Barang-barang tersebut adalah contoh kecil yang dapat kamu tiru dalam upaya mengurangi limbah di Bumi ini. 3. Merubah Sampah Menjadi Aksesoris Cantik Botol plastik bekas dapat kita ubah menjadi hiasan untuk lampu kamar tidur. Barang serupa juga bisa kita manfaatkan sehingga dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di sekitar tempat tinggal kita. 4. Membuat Barang Berbahan Dasar Sampah Plastik Di luar negeri, sudah ada banyak perusahaan yang membuat barang baru dari recycle sampah plastik. Misalnya saja seragam klub Liga Inggris yang sebagian diantaranya dibuat dari daur ulang botol plastik. Recycle sendiri merupakan salah satu upaya yang cukup efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang ada dilingkungan. Oleh karena itu, kamu bisa memulainya dengan mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi barang bermanfaat dan membuat lingkungan terlihat semakin bersih. 5. Kerajinan Lampu Pijar Jangan pernah biarkan lampu pijar yang sudah lama digunakan terbuang begitu saja. Kamu bisa mencoba banyak sekali ide kreatif dan menggunakan bola lampu bekas untuk membuat kerajinan tangan. Bola lampu dapat didaur ulang menjadi akuarium kecil dan juga miniatur vas bunga untuk dipakai menumbuhkan bunga yang dapat hidup di dalam air. Caranya sendiri cukup sederhana yaitu dengan melubangi bagian bawah bohlam dan keluarkan barang-barang yang ada di dalam bohlam tersebut. 6. Luruskan Kabel dengan Klip Penahan Dengan banyaknya perangkat elektronik, maka akan semakin banyak kabel yang berserakan di meja. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan kertas besar atau pengikat untuk memotong kabel-kabel tersebut. Untuk melakukannya, kamu bisa memasukkan ujung kabel ke dalam pegangan penjepit dan menjepitnya ke sisi meja. 7. Tatakan Gelas Menggunakan CD atau DVD Bekas CD dan juga DVD yang sudah tidak digunakan bisa didaur ulang menjadi sebuah tatakan gelas yang cantik dan murah. Daur ulang tersebut bisa dilakukan dengan menempelkan karpet dan kertas kado di kedua sisi CD atau DVD. 8. Wadah Charger Handphone Untuk Botol Bekas Botol bekas yang agak pipih bisa diubah menjadi pengisi daya ponsel. Caranya yaitu dengan memotong dan melepaskan bagian atasnya, kemudian sisakan sedikit untuk gantungan. 9. Kertas Daur Ulang Untuk Kerajinan Tangan Kertas yang sudah tidak digunakan bisa didaur ulang menjadi kertas baru untuk kerajinan tangan. Untuk melakukan hal tersebut, kamu bisa membuat bubur kertas, kemudian tambahkan lem kayu dan sedikit pewarna. Setelah itu cetak di atas kertas baru. Langkah Recycling dari Perusahaan Selama ini memang yang paling terlihat aksi recycle adalah komunitas ataupun aktivis. Akan tetapi, sekarang ini tanggung jawab dalam melakukan metode 3R sudah banyak dilakukan oleh berbagai macam perusahaan. Langkah recycling tersebut termasuk ke dalam program go green. Perusahaan dapat mengambil peran langsung dalam mengurangi sampah plastik. Salah satunya adalah dengan melakukan metode 3R yakni reduce, reuse, recycle. Ada banyak perusahaan yang kini sudah berkontribusi dalam mendaur ulang limbah yang mereka hasilnya sendiri. Mulai dari perusahaan air minum seperti Aqua, Le Mineral, Kemudian perusahaan elektronik seperti Acer. Seperti yang kita pahami bahwa sampah plastik bila hanya didiamkan begitu saja, maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Terlebih lagi, sampah plastik umumnya sangat lama terurai dan bisa merusak ekosistem. Bayangkan saja saat semua sampah tidak diolah dan diproses dengan baik, kira-kira apa yang akan terjadi dengan Bumi ini? Oleh sebab itu, sebagai generasi muda kita harus mengubah kebiasaan lama yang hanya membuang sampah menjadi kebiasaan baru yang peduli dengan keberlanjutan ekosistem dan juga lingkungan yang ada disekitar kita. Salah satunya yaitu dengan melakukan proses recycle. Langkah yang paling mudah yang bisa kamu lakukan adalah dengan memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik dan mengolahnya menjadi handycraft. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
haikali ini aku akan membuat tutorial tepat pensil dari bungkus Snack, semoga bisa mengurangi limbah di sekitar ya..#daurulang#diypencilcase#recycle
Upayamelaksanakan mendaur ulang limbah (Recycle) menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi keterampilan, kreatifitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha
Untukmemenuhi tugas matakuliah Pemberdayaan Masyarakat saya berusaha untuk menyelesaikan makalah ini, saya berharap selain untuk memenuhi tugas sekiranya makalah ini dapat bermanfaat sebagai pedoman dan menambah wawasan kita semua. Sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah maka dibentuklah Bank Sampah dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat, hijau dan asri, mengurangi jumlah sampah ke
Terangkanmengenai analisis ancaman dalam berwirausaha kerajinan limbah berbentuk bangun datar. tran_tantop 2 months ago 5 Comments. Seorang wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang usaha secara sistematis dimulai dari analisis sumber-sumber peluang usaha secara luas. Persiapan yang dapat kalian lakukan dalam menganalisis peluang usaha
QUISS!! 5. Terangkan tentang Recycle menjadi Kerajinan ! jngan asal ya,yg udh bantuin makasih
nFvME1. oxw69ihi90.pages.dev/145oxw69ihi90.pages.dev/487oxw69ihi90.pages.dev/29oxw69ihi90.pages.dev/489oxw69ihi90.pages.dev/256oxw69ihi90.pages.dev/467oxw69ihi90.pages.dev/45oxw69ihi90.pages.dev/316
terangkan tentang recycle menjadi kerajinan